Fitoremediasi limbah cair pabrik tahu dengan menggunakan tanaman kangkung air

Main Author: DoniWahyuHardian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127663/1/050703358.pdf
http://repository.ub.ac.id/127663/
Daftar Isi:
  • Limbah cair pabrik tahu mengandung zat organik dan zat tersuspensi yang tinggi serta menunjukkan sifat asam. Beban pencemar organik yang sangat tinggi menyebabkan kadar oksigen terlarut di dalam air menurun drastis. Dampak lain dari limbah tersebut yaitu timbulnya bau busuk yang disebabkan terbentuknya amoniak dan sulfida. Salah satu cara yang dapat menanggulangi limbah cair pabrik tahu yang terkontaminasi dengan perairan yaitu fitoremediasi. Tumbuhan air yang digunakan sebagai remediator terhadap limbah adalah kangkung air (Ipomoea aquatica). Kangkung air memiliki sifat toleran dan hiperakumulator terhadap limbah yaitu suatu kemampuan tanaman untuk mengakumulasi limbah pada jaringan akar dan tajuknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kangkung air dalam meremediasi limbah cair pabrik tahu, penurunan BOD, COD dan TSS setelah proses fitoremediasi dan tingkat kelangsungan hidup ikan air tawar pada berbagai konsentrasi. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang pada bulan Maret - Mei 2007. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan yaitu faktor pemberian kangkung air yang terdiri atas dua taraf yaitu pemberian kangkung air (K) dan juga tanpa pemberian kangkung air (T), dan faktor konsentrasi limbah cair pabrik tahu yang terdiri dari enam taraf yaitu konsentrasi 100 % limbah, 80 % limbah, 60 % limbah, 40 % limbah, 20 % limbah dan 0 % limbah cair tahu, yang masingmasing dilakukan pengenceran dengan air tawar. Wadah yang digunakan berupa bak plastik dengan volume pemberian limbah dan atau air sebanyak 30 L, kemudian diberikan 150 g kangkung air ke dalam wadah tersebut. Pemberian ikan nila dilakukan dua kali yaitu di awal dan setelah 28 hari penelitian. Ikan nila yang digunakan hanya sebagai bioindikator perairan. Parameter yang diamati ada tiga yaitu parameter limbah, tanaman dan parameter ikan. Parameter limbah terdiri dari BOD, COD, TSS, DO, N total, P total dan pH, sedangkan parameter tanaman yaitu klorofil daun, jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering tanaman. Untuk parameter ikan yang diamati yaitu tingkat kelangsungan hidupnya. Data yang diperoleh kemudian diujikan menggunakan analisis ragam pada taraf sangat nyata (P < 0,01) dan taraf nyata (P < 0,05). Setelah itu dilakukan uji perbandingan Duncan pada taraf nyata (P < 0,05) dan uji korelasi dengan taraf 5% untuk mengetahui hubungan antar variabel perlakuan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kangkung air mampu menurunkan kadar limbah cair pabrik tahu pada konsentrasi limbah yang rendah dengan tingkat pengenceran air yang tinggi.