Peranan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dalam Peningkatan Usahatani Tebu kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

Main Author: RahmaIndahHeriAstuti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127592/1/050702662.pdf
http://repository.ub.ac.id/127592/
ctrlnum 127592
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/127592/</relation><title>Peranan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dalam Peningkatan Usahatani Tebu : kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun</title><creator>RahmaIndahHeriAstuti</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Pembangunan sektor pertanian tidak hanya mengutamakan tanaman pangan,&#xD; tetapi juga mempertahankan tanaman perkebunan yang mampu menyumbangkan devisa&#xD; bagi negara. Salah satu komoditasnya adalah tebu (Saccharum Officinarum L.) yang&#xD; dapat menghasilkan gula yang dapat dipergunakan dalam industri makanan dan minuman.&#xD; Potensi yang dimiliki oleh industri gula di Indonesia sangat besar tetapi masih dalam&#xD; situasi yang memprihatinkan. Adanya krisis moneter pada tahun 1998 membuat nasib&#xD; petani tebu semakin terpuruk. Harga pupuk, obat-obatan dan biaya produksi usahatani&#xD; menjadi mahal. Gula impor membanjiri dengan murah, tidak ditertibkannya gula impor&#xD; ilegal oleh pemerintah. Sehingga menyebabkan hancurnya gula lokal dan petani merugi.&#xD; Melihat gejolak yang terjadi dalam bidang pergulaan, para petani mencoba membentuk&#xD; suatu organisasi yang dinamakan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). Melalui asosiasi&#xD; ini para petani berusaha mengembangkan pengaruhnya tehadap pemerintah dalam setiap&#xD; pengambilan keputusan, juga melakukan pembelaan terhadap impor gula ilegal.&#xD; Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat diajukan peneliti&#xD; dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana peranan APTR Unit PG&#xD; Pagottan sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR yang berada di Desa Jatisari&#xD; Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ? (2) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani tebu&#xD; petani anggota APTR Unit PG Pagottan di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten&#xD; Madiun? (3) Apakah terdapat Hubungan antara Peranan APTR sebagai organisasi petani&#xD; tebu dengan tingkat pendapatan usahatani tebu?&#xD; Adapun tujuan penelitian yaitu: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan peranan&#xD; APTR sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR, (2) Mengetahui dan&#xD; mendeskripsikan tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR Unit PG&#xD; Pagottan (3) Mengetahui dan menganalisis hubungan peranan APTR dengan tingkat&#xD; pendapatan usahatani tebu.&#xD; Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan jenis&#xD; penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanation Research.&#xD; Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Jatisari&#xD; Kecamatan Geger Kabupaten Madiun berdasarkan pertimbangan bahwa daerah tersebut&#xD; merupakan salah satu desa yang tercatat sebagai anggota APTR Unit PG Pagottan&#xD; Wilayah Barat PTPN XI. Metode Penentuan Responden dalam penelitian ini&#xD; menggunakan teknik propotional stratified random sampling karena populasinya&#xD; heterogen dari luas lahan. Sampel yang diambil sebanyak 44 orang dari 48 orang. Metode&#xD; Pengambilan Data yang digunakan adalah: wawancara dengan alat bantu kuisioner,&#xD; observasi, dan dokumentasi. Metode Analisis Data yang Digunakan untuk&#xD; mendeskripsikan peranan APTR dan tingkat pendapatan usahatani tebu menggunakan&#xD; analisis deskriptif dan skala likert, sedangkan untuk menganalisis hubungan antara&#xD; peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu, dilihat dari adanya peningkatan&#xD; pendapatan usahatani tebu sebelum dan setelah adanya APTR yang dihitung menggunakan uji t.&#xD; Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:&#xD; 1. Peranan APTR pada petani anggota APTR dikategorikan tinggi dengan skor lapang&#xD; yang diperoleh sebesar 35,27 dari skor maksimal 42 (83,98%). Hal tersebut&#xD; ditunjukkan dengan adanya keikutsertaan APTR menentukan pembagian pola bagi&#xD; hasil kerjasama giling dan pembagian tetes antara petani dengan PG yang dapat&#xD; menguntungkan petani dan PG. APTR juga ikut membantu petani dalam kemudahan&#xD; dalam penyediaan pupuk dan bibit, serta APTR mampu sebagai penjembatan petani&#xD; dan PG dalam bermitra. Dengan demikian dapat disimpulkan APTR telah&#xD; menjalankan peranannya dengan baik&#xD; 2. Tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR dikategorikan sedang.&#xD; Petani yang memiliki tingkat pendapatan usahatani tebu tinggi sebesar 36,36%,&#xD; petani yang memiliki tingkat pendapatan sedang sebesar 36,36%. Sedangkan&#xD; petani yang memiliki tingkat pendpatan rendah sebesar 27,27%&#xD; 3. Berdasarkan Hasil Analisis dengan menggunakan uji t dapat diketahui bahwa nilai&#xD; thitung = 2,18 lebih besar dari nilai ttabel = 2,00 menunjukkan terdapat peningkatan&#xD; pendapatan usahatani tebu yang berarti terdapat hubungan antara peranan APTR&#xD; dengan tingkat pendapatan usahatani tebu.&#xD; Saran yang dapat disampaikan adalah mempertahankan peranan APTR yang&#xD; sudah baik tersebut agar lebih mendapatkan kepercayaan dari petani dan lebih&#xD; meningkatkan peranan lagi seiring dengan arah modernisasi pertanian tebu,&#xD; meningkatkan komunikasi dua arah yang baik antara petani dengan APTR, agar&#xD; mempermudah sosialisasi APTR kepada petani baik mengenai sumber perolehan pupuk&#xD; maupun sumber perolehan bibit dan bibit unggul yang baik digunakan dalam usahatani.</description><date>2007-07-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/127592/1/050702662.pdf</identifier><identifier> RahmaIndahHeriAstuti (2007) Peranan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dalam Peningkatan Usahatani Tebu : kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2007/050702662</relation><recordID>127592</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author RahmaIndahHeriAstuti
title Peranan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dalam Peningkatan Usahatani Tebu : kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
title_sub kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
publishDate 2007
topic 630 Agriculture and related technologies
url http://repository.ub.ac.id/127592/1/050702662.pdf
http://repository.ub.ac.id/127592/
contents Pembangunan sektor pertanian tidak hanya mengutamakan tanaman pangan, tetapi juga mempertahankan tanaman perkebunan yang mampu menyumbangkan devisa bagi negara. Salah satu komoditasnya adalah tebu (Saccharum Officinarum L.) yang dapat menghasilkan gula yang dapat dipergunakan dalam industri makanan dan minuman. Potensi yang dimiliki oleh industri gula di Indonesia sangat besar tetapi masih dalam situasi yang memprihatinkan. Adanya krisis moneter pada tahun 1998 membuat nasib petani tebu semakin terpuruk. Harga pupuk, obat-obatan dan biaya produksi usahatani menjadi mahal. Gula impor membanjiri dengan murah, tidak ditertibkannya gula impor ilegal oleh pemerintah. Sehingga menyebabkan hancurnya gula lokal dan petani merugi. Melihat gejolak yang terjadi dalam bidang pergulaan, para petani mencoba membentuk suatu organisasi yang dinamakan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). Melalui asosiasi ini para petani berusaha mengembangkan pengaruhnya tehadap pemerintah dalam setiap pengambilan keputusan, juga melakukan pembelaan terhadap impor gula ilegal. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana peranan APTR Unit PG Pagottan sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR yang berada di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ? (2) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR Unit PG Pagottan di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun? (3) Apakah terdapat Hubungan antara Peranan APTR sebagai organisasi petani tebu dengan tingkat pendapatan usahatani tebu? Adapun tujuan penelitian yaitu: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan peranan APTR sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR, (2) Mengetahui dan mendeskripsikan tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR Unit PG Pagottan (3) Mengetahui dan menganalisis hubungan peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanation Research. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun berdasarkan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu desa yang tercatat sebagai anggota APTR Unit PG Pagottan Wilayah Barat PTPN XI. Metode Penentuan Responden dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional stratified random sampling karena populasinya heterogen dari luas lahan. Sampel yang diambil sebanyak 44 orang dari 48 orang. Metode Pengambilan Data yang digunakan adalah: wawancara dengan alat bantu kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Metode Analisis Data yang Digunakan untuk mendeskripsikan peranan APTR dan tingkat pendapatan usahatani tebu menggunakan analisis deskriptif dan skala likert, sedangkan untuk menganalisis hubungan antara peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu, dilihat dari adanya peningkatan pendapatan usahatani tebu sebelum dan setelah adanya APTR yang dihitung menggunakan uji t. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peranan APTR pada petani anggota APTR dikategorikan tinggi dengan skor lapang yang diperoleh sebesar 35,27 dari skor maksimal 42 (83,98%). Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya keikutsertaan APTR menentukan pembagian pola bagi hasil kerjasama giling dan pembagian tetes antara petani dengan PG yang dapat menguntungkan petani dan PG. APTR juga ikut membantu petani dalam kemudahan dalam penyediaan pupuk dan bibit, serta APTR mampu sebagai penjembatan petani dan PG dalam bermitra. Dengan demikian dapat disimpulkan APTR telah menjalankan peranannya dengan baik 2. Tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR dikategorikan sedang. Petani yang memiliki tingkat pendapatan usahatani tebu tinggi sebesar 36,36%, petani yang memiliki tingkat pendapatan sedang sebesar 36,36%. Sedangkan petani yang memiliki tingkat pendpatan rendah sebesar 27,27% 3. Berdasarkan Hasil Analisis dengan menggunakan uji t dapat diketahui bahwa nilai thitung = 2,18 lebih besar dari nilai ttabel = 2,00 menunjukkan terdapat peningkatan pendapatan usahatani tebu yang berarti terdapat hubungan antara peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu. Saran yang dapat disampaikan adalah mempertahankan peranan APTR yang sudah baik tersebut agar lebih mendapatkan kepercayaan dari petani dan lebih meningkatkan peranan lagi seiring dengan arah modernisasi pertanian tebu, meningkatkan komunikasi dua arah yang baik antara petani dengan APTR, agar mempermudah sosialisasi APTR kepada petani baik mengenai sumber perolehan pupuk maupun sumber perolehan bibit dan bibit unggul yang baik digunakan dalam usahatani.
id IOS4666.127592
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-22T05:56:35Z
last_indexed 2021-10-28T07:17:13Z
recordtype dc
_version_ 1751454669433995264
score 17.538404