Pengaruh panjang hari (Fotoperiode) pada pertumbuhan dan hasil dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

Main Author: NovaTriani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127559/1/050702249.pdf
http://repository.ub.ac.id/127559/
Daftar Isi:
  • Tanaman kedelai ialah komoditi pangan utama setelah padi. Kedelai telah menjadi bagian sehari-hari bangsa Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas kedelai baru mencapai 1,3 ton/ha, sedangkan potensi hasilnya dapat mencapai 2,5-3 ton/ha. Pada tahun 2006 kebutuhan kedelai mencapai 2 juta ton per tahun, sedangkan produksi kedelai dalam negeri hanya 0,8 juta ton per tahun sehingga untuk memenuhinya diperlukan impor sebanyak 1,2 juta ton per tahun. Untuk mewujudkan upaya peningkatan produksi kedelai, maka diperlukan pengetahuan tentang panjang hari (fotoperiode) untuk pemilihan varietas yang cocok dalam upaya mendapatkan varietas yang tahan terhadap panjang hari (tanaman hari netral). Proses waktu pembungaan tergantung dari varietas dan juga lamanya penyinaran/panjang hari. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh panjang hari (fotoperiode) pada dua varietas tanaman kedelai. Hipotesis yang diajukan: 1) Masing-masing varietas mempunyai respon yang berbeda terhadap panjang hari (fotoperiode). 2) Panjang hari (fotoperiode) berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Glass House FP UB pada bulan Januari-Mei 2007. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi dengan 3 kali ulangan. Sebagai anak petak adalah panjang hari (fotoperiode), yang terdiri dari 4 level, yaitu: P1: panjang hari 7 jam/hari (06.00-13.00 (7 jam matahari)), P2: panjang hari 9 jam/hari (06.00-15.00(9 jam matahari)), P3: panjang hari 11 jam/hari (06.00-17.00(11 jam matahari)), P4: panjang hari 13 jam/hari (06.00-19.00 (11 jam matahari + 2 jam cahaya lampu)). Sebagai petak utama adalah varietas kedelai, yang terdiri dari 2 level, yaitu: varietas Burangrang dan varietas Panderman. Sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan. Jumlah polybag pada masing-masing perlakuan dan masing-masing ulangan yaitu 8 polybag. Jumlah polybag yang diperlukan adalah 8 x 8 x 3 yaitu 192 polybag. Pemberian perlakuan diberikan setelah tanaman berumur 14 hst. Pengamatan dilakukan saat 20, 35, 50 dan 65 hari setelah tanam (hst). Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah cabang pada batang utama, luas daun, berat kering total tanaman, dan diameter batang utama. Sedangkan pengamatan hasil meliputi jumlah bunga per tanaman, jumlah polong total per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman dan indeks panen. Data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% dan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan dilakukan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara panjang hari (fotoperiode) dan varietas kedelai pada komponen pertumbuhan (jumlah daun, luas daun, berat kering total tanaman, diameter batang) pada umur pengamatan 35 hst dan komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, luas daun, berat kering total tanaman) pada umur pengamatan 50 hst serta komponen hasil yaitu jumlah bunga per tanaman.