Kajian 12 varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada cekaman kekurangan air
Main Author: | Parulian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127493/1/050702003.pdf http://repository.ub.ac.id/127493/ |
ctrlnum |
127493 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/127493/</relation><title>Kajian 12 varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada cekaman kekurangan air</title><creator>Parulian</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Pengembangan tebu akhir-akhir ini yaitu mulai tahun 2004 sebagian besar beralih ke lahan tadah hujan yaitu lahan kering maupun sawah tadah hujan dengan kondisi lahannya yang dibatasi oleh ketersediaan air yang hanya diperoleh dari curah hujan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan tanaman tebu pada lahan kering saat musim kemarau ialah kekeringan pada saat fase kritis tanaman (fase pembentukan tunas dan pertumbuhan vegetatif), ialah pada saat tebu membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhannya. Pada kondisi kekurangan air pertumbuhan mata tunas tebu terhambat. Menurut FAO, 1997, (dalam Irianto, 2003), kehilangan hasil tanaman tebu akibat kekeringan (water stress) secara kuantitatif dapat mencapai 40 % dari potensi produksinya apabila terjadi pada fase kritis tanaman. Perlakuan pemberian air 70 % kapasitas lapang menggambarkan bahwa lahan kering tetapi masih ada airnya, sedangkan pemberian air 40 % kapasitas lapang menggambarkan bahwa lahan yang benar-benar kering. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan : (1) Mendapatkan varietas tebu yang tahan terhadap cekaman kekurangan air, (2) Mengetahui pengaruh pemberian air pada 100 %, 70 %, dan 40 % kapasitas lapang pada varietas tanaman tebu. Sedangkan hipotesisnya adalah (1) Terdapat varietas tebu yang toleran pada pemberian air 70 % kapasitas lapang, (2) Pemberian air 40 % kapasitas lapang menghasilkan pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) yang terendah. 
Penelitian dilaksanakan di hardening (kebun percobaaan) Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan sejak bulan Oktober 2006 s/d Januari 2007. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan, mikroskop binokuler, pisau, gunting, gembor, gelas ukur, corong, leaf area meter, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas PS 851, varietas PSCO 90-2411, varietas PSK 94-27, varietas PSTK 91-444, varietas PSJT 95-684, varietas PSJT 93-42, varietas PSCO 94-545, varietas PSCO 94-113, varietas PSBM 86-403, varietas PSBM 89-132, varietas DB 3-70, dan varietas DB 1-24. Bahan lain yang digunakan adalah media tanah yang dicampur dengan pasir, pupuk, polibag ukuran 32x17cm, paralon, kertas label, ajir, spidol, tali rafia, tray plastik, Cimedine C, gelas preparat, kantong kertas semen. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang sebanyak 3 kali. Petak utama adalah pemberian air yang terdiri atas tiga perlakuan, yaitu : 100 % kapasitas lapang, 70 % kapasitas lapang, dan 40 % kapasitas lapang. Anak petak adalah varietas tanaman tebu yang terdiri 12 varietas. Jumlah total polibag 3 x 12 x 3 = 108 polibag.</description><date>2007-07-30</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/127493/1/050702003.pdf</identifier><identifier> Parulian (2007) Kajian 12 varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada cekaman kekurangan air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2007/050702003</relation><recordID>127493</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Parulian |
title |
Kajian 12 varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada cekaman kekurangan air |
publishDate |
2007 |
topic |
630 Agriculture and related technologies |
url |
http://repository.ub.ac.id/127493/1/050702003.pdf http://repository.ub.ac.id/127493/ |
contents |
Pengembangan tebu akhir-akhir ini yaitu mulai tahun 2004 sebagian besar beralih ke lahan tadah hujan yaitu lahan kering maupun sawah tadah hujan dengan kondisi lahannya yang dibatasi oleh ketersediaan air yang hanya diperoleh dari curah hujan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan tanaman tebu pada lahan kering saat musim kemarau ialah kekeringan pada saat fase kritis tanaman (fase pembentukan tunas dan pertumbuhan vegetatif), ialah pada saat tebu membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhannya. Pada kondisi kekurangan air pertumbuhan mata tunas tebu terhambat. Menurut FAO, 1997, (dalam Irianto, 2003), kehilangan hasil tanaman tebu akibat kekeringan (water stress) secara kuantitatif dapat mencapai 40 % dari potensi produksinya apabila terjadi pada fase kritis tanaman. Perlakuan pemberian air 70 % kapasitas lapang menggambarkan bahwa lahan kering tetapi masih ada airnya, sedangkan pemberian air 40 % kapasitas lapang menggambarkan bahwa lahan yang benar-benar kering. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan : (1) Mendapatkan varietas tebu yang tahan terhadap cekaman kekurangan air, (2) Mengetahui pengaruh pemberian air pada 100 %, 70 %, dan 40 % kapasitas lapang pada varietas tanaman tebu. Sedangkan hipotesisnya adalah (1) Terdapat varietas tebu yang toleran pada pemberian air 70 % kapasitas lapang, (2) Pemberian air 40 % kapasitas lapang menghasilkan pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) yang terendah.
Penelitian dilaksanakan di hardening (kebun percobaaan) Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan sejak bulan Oktober 2006 s/d Januari 2007. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan, mikroskop binokuler, pisau, gunting, gembor, gelas ukur, corong, leaf area meter, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas PS 851, varietas PSCO 90-2411, varietas PSK 94-27, varietas PSTK 91-444, varietas PSJT 95-684, varietas PSJT 93-42, varietas PSCO 94-545, varietas PSCO 94-113, varietas PSBM 86-403, varietas PSBM 89-132, varietas DB 3-70, dan varietas DB 1-24. Bahan lain yang digunakan adalah media tanah yang dicampur dengan pasir, pupuk, polibag ukuran 32x17cm, paralon, kertas label, ajir, spidol, tali rafia, tray plastik, Cimedine C, gelas preparat, kantong kertas semen. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang sebanyak 3 kali. Petak utama adalah pemberian air yang terdiri atas tiga perlakuan, yaitu : 100 % kapasitas lapang, 70 % kapasitas lapang, dan 40 % kapasitas lapang. Anak petak adalah varietas tanaman tebu yang terdiri 12 varietas. Jumlah total polibag 3 x 12 x 3 = 108 polibag. |
id |
IOS4666.127493 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-22T05:56:30Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:17:08Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751455097031753728 |
score |
17.538404 |