Kaitan antara teknik budidaya dan produktivitas tanaman jeruk manis Pacitan ( Citrus sinensis L var Pacitan) di Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Main Author: ErnaShofiatun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127439/1/050701602.pdf
http://repository.ub.ac.id/127439/
Daftar Isi:
  • Jeruk manis (Citrus sinensis L) adalah jenis jeruk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki kandungan vitamin C tinggi yang bermanfaat bagi tubuh. Salah satu jeruk manis lokal yang berpotensi untuk dikembangkan adalah jeruk manis Pacitan. Produsen terbesar jeruk ini adalah masyarakat di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Rendahnya kualitas dan kuantitas hasil tanaman jeruk karena kurang tepatnya teknik budidaya yangditerapkan merupakan permasalahan yang dialami petani jeruk di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditas jeruk dan untuk meningkatkan pendapatan petani jeruk dibutuhkan informasi produksi. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui teknik budidaya jeruk manis Pacitan di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Hipotesis yang diajukan adalah faktor budidaya yaitu pemupukan, pemangkasan, dan penyemprotan hama dan penyakit berpengaruh terhadap produktivitas tanaman jeruk manis Pacitan. Penelitian dilakukan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan Februari-Maret 2007. Dengan ketinggian tempat ±800 mdpl, suhu rata-rata 24oC dan jenis tanah inceptisol. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra jeruk manis Pacitan. Pengambilan sampel berdasarkan pembagian populasi pada strata atau lapisan kepemilikan luas lahan pertanaman jeruk yaitu petani kecil (≤0,25 Ha), sedang (>0,25<1 Ha), dan besar (≥1 Ha). Penelitian ini menggunakan metode survey penjelasan dengan jawaban responden petani sebagai data empiris untuk menguji suatu hipotesis dan berusaha menjelaskan hubungan antara peubah-peubah. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara langsung. Wawancara dilakukan pada petani responden yang terpilih dengan memberikan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada para responden untuk mengetahui teknik budidaya yang diterapkan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif yaitu bentuk analisis data dengan menyederhanakan dan menata data untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari obyek yang diamati. analisis kuantitatif menggunakan regresi linier berganda dengan uji F, uji t, dan uji 2R dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi jeruk manis Pacitan di Desa Selorejo adalah 23,5 ton/Ha, sedangkan rata-rata produksi petani besar adalah 28,8 kg/pohon, petani sedang 28,4 kg/pohon, dan petani kecil 16,3 kg/pohon. Pemupukan, pemangkasan, dan penyemprotan hama dan penyakit tanaman berpengaruh pada produktifitas tanaman jeruk manis Pacitan. Produktifitas jeruk manis Pacitan pada lahan petani besar lebih tinggi bila dibandingkan petani sedang dan kecil.