Etnoekologi Tanaman Budidaya di Lahan Komplangan Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang

Main Author: Urwati, Hulya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127319/1/Hulya_Urwati_-_115090100111025.pdf
http://repository.ub.ac.id/127319/
Daftar Isi:
  • Etnoekologi membahas tentang hubungan manusia, ruang hidup, dan semua aktifitas manusia di bumi. Etnoekologi mempelajari ciri khas suatu tempat yang dihuni oleh masyarakat. Masyarakat Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, memiliki cara tersendiri dalam mengelola lahan yang berada di bawah lahan komplangan pohon mahoni milik Perhutani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat tersebut, teknik pengelolaan lahan, dan pemanfaatan tanaman budidaya oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan etik dan emik. Pendekatan etik menggunakan metode analisis vegetasi, pengukuran pH tanah, kadar bahan organik tanah (BOT), dan kadar air tanah. Pendekatan emik dilakukan dengan wawancara dan penghitungan nilai kegunaan (UVs). Tanaman budidaya yang ditemukan berjumlah 18 jenis. Pertanian dilakukan dengan metode tumpang sari, pembuatan teras miring dan teras bangku, serta penanaman berdasarkan musim hujan dan musim kemarau. Pengelolaan lahan dimulai dengan pembersihan gulma, pembuatan bedengan, penanaman bibit, penutupan bedengan, penyiraman, dan pemupukan. Pemanfaatan tanaman budidaya yang ada di Desa Gubugklakah belum maksimal sebab dari 18 jenis tanaman budidaya yang ditemukan hanya dua tanaman saja yang memiliki nilai UVs tinggi yaitu tanaman pisang dan jagung dengan nilai 4,81 dan 4,7.