Ekspresi Interleukin-6 (IL-6) Sendi Tarsometatarsal Dan Profil Protein Hati Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Rheumatoid Arthritis Hasil Induksi CFA Yang Diberi Terapi Ekstrak Daun Tempuyung (Son
Main Author: | Amiluhur, AwanggaSmaradhahanaCipta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127312/1/0._skripsi_awangga_awal.pdf http://repository.ub.ac.id/127312/1/1._skripsi_awangga_bab_123456_dst.pdf http://repository.ub.ac.id/127312/ |
Daftar Isi:
- Rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan pada bagian persendian. Tingginya radikal bebas menyebabkan inflamasi dimana inflamasi yang terus-menerus dapat merusak jaringan sendi rheumatoid arthritis. Inflamasi yang terjadi juga akan memicu hati untuk memproduksi CRP dimana akan dapat merubah profil protein hati. Kandungan flavonoid pada ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekspresi interleukin-6 (IL-6) sendi tarsometatarsal dan mengetahui profil protein hati pada tikus model RA setelah diberi terapi ekstrak daun tempuyung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok terapi ekstrak daun tempuyung yaitu dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. Tikus model RA diinduksi dengan CFA sebanyak dua kali, 0,1 ml/ekor pada hari ke-1 di bagian coccygea dan 0,05 ml/ekor pada hari ke-8 di bagian metatarsophalangeal. Parameter yang diamati adalah ekspresi interleukin-6 (IL-6) dengan metode immunohistokimia dan gambaran profil protein hati dikarakterisasi dengan SDS PAGE. Analisa data ekspresi IL-6 menggunakan analisis ragam ANOVA dan uji lanjutan Tukey (α=5%) sedangkan gambaran profil protein hati tikus dilakukan analisa secara semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terapi ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) secara signifikan mampu menurunkan ekspresi IL-6. Dosis 200 mg/kg BB adalah dosis terbaik dimana dapat menurunkan ekspresi IL-6 sebesar 54,7%. Terapi ekstrak daun tempuyung juga mampu memperbaiki profil protein hati yang ditunjukkan dengan tidak terekspresinya protein dengan berat molekul 115 kDa yang diduga merupakan protein CRP (C-Reactive Protein). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun tempuyung berpotensi sebagai alternatif terapi rheumatoid arthritis berdasarkan penurunan ekspresi IL-6 dan perbaikan profil protein hati.