Masyarakat Dukuh Kaliuntu dalam Pengelolaan Sumber Daya Mangrove di Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah

Main Author: Chotimah, Husnul.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1273/1/Husnul%20Chotimah.pdf
http://repository.ub.ac.id/1273/
Daftar Isi:
  • Kaliuntu merupakan sebuah dukuh yang berada dalam administratif Desa Pasarbanggi, Rembang, Jawa Tengah yang memiliki hutan mangrove. Keberadaan hutan mangrove di Kaliuntu awalnya bertujuan untuk melindungi tambak (ikan, udang, garam) milik warga yang selalu tergenang air laut ketika sedang pasang. Sehingga masyarakat secara swadaya saling bahu-membahu untuk melakukan penanaman bibit mangrove di sepanjang pesisir. Masyarakat juga dibantu oleh beberapa pihak pemerintah dan juga komunitas-komunitas peduli lingkungan dalam hal penanaman. Seiring dengan adanya berkembangnya mangrove tersebut, mangrove tidak hanya digunakan sebagai pelindung tambak, tetapi telah menjadi tempat pemijahan berbagai macam habitat air. Masyarakat Kaliuntu juga dapat memanfaatkan habitat yang hidup di kawasan tersebut seperti ikan, kepiting dan tiram. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi (foto, rekaman) dan studi literatur. Metode dan teknik tersebut bertujuan untuk menjawab rumusan masalah berikut (1) Bagaimana masyarakat Dukuh Kaliuntu yang hidup di sekitar kawasan konservasi hutan mangrove Pasarbanggi memanfaatkan sumber daya alam yang ada? (2) Bagaimana upaya masyarakat Dukuh Kaliuntu dalam mengelola kawasan konservasi hutan mangrove di Desa Pasarbanggi, Rembang? Hasil penelitian menunjukkan bahwa siapapun (warga Kaliuntu/tidak) dapat mengakses (access right) dan memanfaatkan (withdrawal right) sumber daya mangrove di Kaliuntu dengan catatan tidak merusak ataupun menebang pohon mangrove sesuai peraturan yang berlaku. Masyarakat Kaliuntu juga telah diberikan wewenang oleh pemerintah Kabupaten Rembang untuk mengelola (management right) kawasan hutan ini. Upaya pengelolaan tersebut dilakukan oleh kelompok yang telah dibentuk dan diikuti hampir semua warga Kaliuntu (Kelompok Perikanan Sidodadi Maju dan Kelompok Kartini) yang setiap tahunnya memiliki agenda rutin pembibitan dan penanaman di sepanjang pesisir. Bentuk lain dari upaya pengelolaan mangrove oleh masyarakat Kaliuntu adalah dengan menjadikan kawasan hutan sebagai kawasan wisata mangrove Jembatan Merah (JM). Terdapat pula pengetahuan lokal masyarakat Kaliuntu dalam menyebut beberapa jenis mangrove yang tumbuh disana seperti brayo (Avicennia Marina), granggang (Rhizophora Apiculata), dan gedodo (Sonneratia Caseolaris).