Daftar Isi:
  • Laparatomi merupakan jenis operasi bedah mayor yang dilakukan di daerah abdomen. Masalah yang sering muncul pada luka pasca laparotomi adalah luka yang mengalami stress selama masa penyembuhan yang dapat meningkatkan resiko lambatnya penyembuhan luka. Kefir mengandung senyawa peptida sebagai antiinflamasi, vitamin A sebagai sintesis kolagen dan vitamin C, E mampu mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas sehingga mampu meningkatkan sintesis kolagen serta bakteri asam laktat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian salep kefir terhadap ketebalan epidermis dan ekspresi TNF-α sebagai penyembuhan luka pada tikus (Rattus norvegicus) pasca laparotomi. Penelitian ini dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, Kelompok kontrol positif, kelompok pemeberian salep kefir konsentrasi 20%, 40% dan 60%. Penurunan ekspresi TNF-α diamati secara kuantitatif menggunakan metode imunohistokimia dan ketebalan epidermis diukur dengan microruller. Data kuantitatif dianalisa statistik ANOVA dilanjutkan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep kefir secara signifikan (p<0,05) menurunkan ekspresi TNF-α dan meningkatkan ketebalan epidermis tikus (Rattus norvegicus) pasca laparotomi. Salep kefir konsentrasi 40% mampu menurunkan ekspresi TNF-α tertinggi yaitu sebesar 36,89% dan meningkatkan ketebalan epidermis 123,67%. Kesimpulan penelitian ini adalah salep kefir dapat digunakan sebagai terapi alternatif penyembuhan luka pasca laparotomi.