Daftar Isi:
  • Hiperglukosa adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu tinggi untuk dianggap normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dilabelkan sebagai diabetes karena pemberian diet tinggi glukosa. Pemberian pakan diet tinggi glukosa terus menerus dengan jumlah tertentu dapat memicu naiknya kadar glukosa dalam darah yang mengakibatkan resistensi insulin. Kandungan MHCP dalam kayu manis dan ellagitanin dalam bunga bungur memiliki sifat seperti insulin yang dapat mencegah terjadinya resistensi insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kombinasi kayu manis (Cinnamomum burmannii) dan bunga bungur (Lagerstroemia speciose) terhadap ekspresi SOD-2 dan IL-6 pada jaringan hepar tikus (Rattus norvegicus) jantan yang diberikan pakan diet tinggi glukosa. Pemberian pakan diet tinggi glukosa dengan cara mencampurkan glukosa 10% dan fruktosa 15% dalam pakan tikus perhari selama 14 hari. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, terapi dosis 4,5 mg/kg BB, terapi dosis 9 mg/kg BB dan terapi dosis 18 mg/kg BB. Pengamatan dilakukan terhadap ekspresi SOD-2 dan IL-6 menggunakan metode imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan terapi ekstrak kombinasi kayu manis dan bunga bungur secara signifikan (p<0,05) mampu meningkatkan ekspresi SOD-2 dan menurunkan ekspresi IL-6. Dosis efektif untuk meningkatkan ekspresi SOD-2 dan menurunkan ekspresi IL-6 adalah 18 mg/kgBB. Ekspresi SOD-2 meningkat sebesar 1138,9% dan IL-6 menurun sebesar 87,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi ekstrak kombinasi kayu manis dan bunga bungur dapat digunakan sebagai alternatif terapi hiperglukosa.