Pengaruh Aktivitas Fisik Menggunakan Treadmill Terhadap Aktivitas Kreatin Kinase Dan Gambaran Histopatologi Otot Bisep Femoris Tikus (Rattus Norvegicus) Model Obesitas Induksi High Fructose Diet (Hfd)
Main Author: | Ibrahim, AnnisaNurbani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127255/1/SKRIPSI_ANNISA_NURBANI_IBRAHIM_125130101111066_FKH.pdf http://repository.ub.ac.id/127255/ |
Daftar Isi:
- Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar lemak sehingga dapat mengurangi obesitas. Aktivitas fisik dengan durasi dan intensitas yang melebihi kapasitas pemulihan tubuh akan menyebabkan penurunan kekuatan dan kebugaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik menggunakan treadmill terhadap aktivitas kreatin kinase dan gambaran histopatologi m. bisep femoris tikus (Rattus norvegicus) model obesitas induksi High Fructose Diet 60%. Hewan coba yang digunakan adalah tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan umur 6-8 minggu dengan berat 100-150 gram. Induksi obesitas menggunakan HFD 60%. Keadaan obesitas ditentukan dengan indeks obesitas Lee. Tikus dibagi menjadi 6 perlakuan, yaitu kelompok 1 adalah kontrol negatif, kelompok 2 adalah kontrol positif, kelompok 3, 4, 5, 6 yang mendapat perlakuan variasi durasi aktivitas fisik menggunakan treadmill yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit dan diberikan 2 kali per hari. Aktivitas CK diamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan preparat histopatologi m. bisep femoris menggunakan pewarnaan Hematoxyline Eosine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara signifikan (p<0,05) meningkatkan CK. Aktivitas CK terbaik dihasilkan oleh kelompok 3 dengan peningkatan sebesar 3.82% dari kontrol negatif. Hasil histopatologi muskulus kelompok 3,4 dan 5 menunjukkan perbaikan histopatologi muskulus berdasar berkurangnya infiltrasi sel radang, abnormalitas pada profil fiber serta adanya hipertropi miofiber sebagai bentuk adaptasi sel sedangkan hasil histopatologi kelompok 6 menunjukkan atropi dan infiltrasi sel radang yang mengindikasikan kerusakan miofiber. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas CK terbaik dihasilkan dari aktivitas fisik selama 5 menit/hari, sedangkan aktivitas fisik selama 15 menit/hari merupakan durasi efektif dalam perbaikan histopatologi muskulus.