Identifikasi Jenis Kelamin Ayam Mutiara (Numida Meleagris) Berdasarkan Gen Chd (Chromo-Helicase Dna-Binding) Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (Pcr)

Main Author: Yanti, Qur`aini
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127237/
Daftar Isi:
  • Unggas dibedakan menjadi dua berdasarkan morfologinya yaitu dimorfik dan monomorfik. Dimorfik memiliki perbedaan morfologi pada jantan dan betina. Sedangkan monomorfik tidak meiliki perbedaan morfologi, sehingga sulit untuk dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan morfologinya saja, salah satunya yaitu ayam mutiara (Numida meleagris). Penentuan jenis kelamin pada unggas diperlukan untuk kepentingan konservasi. Teknik molekuler (molecular sexing) Polymerase Chain Reaction (PCR) digunakan untuk membedakan jenis kelamin berdasarkan gen CHD (Chromo-Helicase DNA-binding Protein). DNA diperoleh dari 10 ekor bulu ayam mutiara di Taman Safari Indonesia II dan diisolasi menggunakan DNeasy® Blood and Tissue Kit (Qiagen). Primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu primer CHD-Z forward CTCCCGAGGATGAGAAACTG, reverse CTGCTCCTACTGCGTCTTCC dan primer CHD-W forward TGTTGTGTGGTTTTCGTGTG, reverse TTTTCACGGGGAATAGTTCG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer CHD-Z dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin ayam mutiara. Sepuluh sampel ayam mutiara tersebut menunjukkan 5 sampel menghasilkan satu pita yang mengindikasikan jenis kelamin jantan dan 5 sampel menghasilkan dua pita yang mengindikasikan jenis kelamin betina. Primer CHD-W yang digunakan pada penelitian ini tidak berhasil mengamplifikasi gen CHD-W sehingga tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin. Hasil purifikasi produk PCR gen CHD-Z yang menunjukkan konsentrasi tinggi dipilih untuk dilanjutkan pada sekuensing. Hasil sekuensing tersebut dibandingkan dengan gen CHD-Z Gallus gallus, dengan menunjukkan adanya beberapa perubahan urutan basa nukleotida ke 37, 40, 56, 59, 83,84, 94, 101, 102 (c.37C>A; c.40G>T; c.56C>G; c.c.59C>T; c.83g>a; c.84A>G; c.94C>T; c.101C>T; c.102C>T) dan insersi pada urutan basa nukleotida ke 63, 64 dan 92 (c.63>T; c.64>T; c.92>A).