Pengaruh Terapi Preventif Madu Hutan Riau Terhadap Kadar Malondialdehida Hati Dan Serum Gamma-Glutamil Transferase Hewan Coba Tikus (Rattus Norvegicus) Model Steatosis Hasil Induksi Ccl4
Main Author: | Hanifa, Sayida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127196/1/ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/127196/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/127196/3/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/127196/4/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/127196/ |
Daftar Isi:
- Hati merupakan organ yang bekerja untuk menetralisir zat toksik dalam tubuh. Radikal bebas diketahui memiliki peran dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif termasuk kerusakan hati. Antioksidan di dalam tubuh berfungsi untuk mengurangi kemampuan merusak sel oleh radikal bebas. Madu hutan Riau mengandung berbagai macam fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan, salah satunya yakni flavonoid. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari pengaruh terapi preventif madu hutan Riau terhadap kadar MDA hati dan kadar GGT serum hewan coba tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi CCl4. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 150-200 gram. Penelitian ini menggunakan lima kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi preventif madu dosis 25 mg/kg BB, kelompok terapi preventif madu dosis 50 mg/kg BB dan kelompok terapi preventif madu dosis 75 mg/kg BB. Tikus diterapi preventif selama 14 hari menggunakan madu secara peroral lalu diinduksi kerusakan hati karena akumulasi radikal bebas berupa steatosis menggunakan CCl4 0,5 ml/200 g BB secara intraperitoneal sebelum dikorbankan. Sampel hati diambil untuk diketahui kadar MDA yang diukur menggunakan metode Thiobarbaturic Acid (TBA) dan sampel serum diambil untuk mengetahui kadar GGT serum yang diukur menggunakan spektrofotometri. Selanjutnya data dianalisis menggunakan SPSS 16 dengan analisis ragam ANOVA dan uji Tukey α = 5%. Hasil penelitian ini adalah terapi preventif madu hutan Riau secara signifikan dapat mencegah peningkatan kadar MDA hati dan GGT serum tikus yang diinduksi CCl4. Pada penelitian ini dosis 75 mg/kg BB adalah dosis preventif madu terbaik untuk mencegah peningkatan kadar MDA hati dan GGT serum.