Pengaruh Pemberian Omega-3 Terhadap Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha Dan Gambaran Histopatologi Bronkiolus Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Asma Yang Dipapar Lipopolisakarida

Main Author: Nuraini, Rini
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127186/
Daftar Isi:
  • Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan yang menyebabkan penyempitan saluran nafas. Asma diperparah dengan alergen lipopolisakarida (LPS) asal bakteri Gram negatif, yaitu Phorphyromonas gingivalis. Omega-3 adalah tipe dari polyunsaturated fatty acid yang berperan sebagai anti-inflamasi pada penyakit asma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi terapi omega-3 sebagai terapi anti-inflamasi pada kejadian asma berdasarkan pada ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) dan gambaran histopatologi bronkiolus. Hewan model asma merupakan tikus Rattus norvegicus betina dengan umur 8-12 minggu. Tikus disiapkan dengan pemberian sensitasi alergi ovalbumin (OVA) secara intraperitoneal 10 μg/ekor, inhalasi 1 mg/ekor, dan diperparah oleh LPS secara intrasulkuler 1 μg/ekor. Penelitian ini menggunakan lima kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi omega-3 dosis 30 mg, 50 mg, dan 70 mg/ekor/hari. Ekspresi TNF-α diamati menggunakan metode Immunohistokimia, sedangkan gambaran histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif statistik untuk ekspresi TNF-α dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan SPSS untuk Windows dengan analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan Uji Tukey (α=5%), dan analisis kualitatif deskriptif untuk pengamatan histopatologi bronkiolus menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan pemberian omega-3 dapat menurunkan level ekspresi TNF-α secara signifikan (p<0,05) dan memperbaiki histopatologi bronkiolus tikus asma. Kelompok terapi omega-3 dosis 70 mg/ekor/hari menunjukkan dosis terbaik dalam menurunkan ekspresi TNF-α sebesar 57%, memperbaiki erosi sel epitel, dan mengembalikan ketebalan sel otot polos bronkiolus tikus model asma menyerupai kelompok kontrol negatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu omega-3 dapat digunakan sebagai terapi asma.