Pengaruh Terapi Kefir Sari Kacang Hijau (Vigna Radiata, L)Terhadap Aktivitas Protease Dan Profil Protein Duodenum Tikus Putih( Rattus Norvegicus) Model Ulkus Peptikum Hasil Induksi Aspirin

Main Author: Sudrajad, WahyuEdy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127168/
Daftar Isi:
  • Ulkus peptikum merupakan suatu lesi pada mukosa gastrointestinal yang dapat disebabkan oleh NSAIDS. Kefir sari kacang hijau (Vigna radiata, L) sebagai antioksidan tinggi untuk terapi ulkus peptikum induksi aspirin belum dilaporkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lima kelompok tikus, yaitu kelompok tikus kontrol, kelompok ulkus peptikum, kelompok ulkus dengan volume terapi kefir sari kacang hijau 0,5 mL/200 gr BB, kelompok ulkus dengan volume terapi kefir sari kacang hijau 1 mL/200 gr BB, dan kelompok ulkus dengan volume terapi kefir sari kacang hijau 1,5 mL/200 gr BB. Tikus model ulkus peptikum disiapkan dengan pemberian aspirin secara sonde lambung dengan dosis 200 mg/kg BB. Pengukuran aktivitas protease dilakukan dengan metode spektofotometri dan dihitung menurut Walter (1984), selanjutnya dianalisis dengan ragam ANOVA. Karakteristik profil protein duodenum dilakukan dengan teknik SDS PAGE dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kefir sari kacang hijau secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan aktivitas protease pada tikus model ulkus peptikum. Pada kelompok terapi volume 0,5 mL/200 gr BB dan volume 1 mL/200 gr BB, protein dengan berat molekul 37 kDa yang diduga HSP (Heat Shock Protein) masih terekspresi. Pada volume terapi 1,5 mL/200 gr BB terbukti mampu memperbaiki profil protein, dimana protein 37 kDA sudah tidak terekspresi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kefir sari kacang hijau dapat digunakan sebagai terapi ulkus peptikum.