Efek Pemberian Ekstrak Etanol Bengkoang (Pachyrhizus Erosus) Terhadap Gambaran Histopatologi Kaput Tulang Tibia Dan Kadar Estrogen Darah Tikus (Rattus Norvegicus) Model Menopause

Main Author: Sholihah, Riyadlotus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127165/
Daftar Isi:
  • Menopause merupakan berhentinya siklus menstruasi atau estrus karena menurunnya jumlah estrogen secara drastis akibat hilangnya aktivitas folikel ovarium. Perubahan jumlah produksi hormon estrogen akan mempengaruhi kemampuan untuk menyerap kalsium secara drastis sehingga mengakibatkan ancaman osteoporosis bagi wanita menopause. Ekstrak bengkoang yang memiliki senyawa fitoestrogen akan menggantikan posisi estrogen endogen dalam tubuh yang menurun drastis dan bekerja menyerupai estrogen endogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar estrogen dalam darah dan gambaran histopatologi kaput tibia hewan model menopause yang diberikan terapi ekstrak bengkoang (Pachyrhizus erosus). Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus (Rattus norvegicus) betina dewasa usia 8-12 minggu yang dilakukan ovariektomi untuk mendapakan kondisi menopause. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: (K1) Kelompok kontrol negatif, (K2) Kelompok kontrol positif yang mengalami menopause, (P1) Kelompok tikus menopause dengan terapi ekstrak bengkoang dengan dosis 400 mg/Kg BB, (P2) dosis 800 mg/Kg BB, (P3) dosis 1200 mg/Kg BB selama 30 hari. Pengukuran kadar estrogen darah diukur menggunakan metode ELISA dan gambaran Histopatologi tulang tibia diukur pada luas trabekula melalui pewarnaan Hematoxylin Eosin. data kuantitatif yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 16.0 edition for Windows dengan analisis ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol bengkoang telah mampu meningkatkan kadar estrogen dalam darah dan luas permukaan trabekula kaput tibia secara signifikan (p<0,05) pada dosis 400 mg/kg BB, 800 mg/kg BB dan 1200 mg/kg BB. Dosis terbaik didapatkan pada dosis 1200 mg/kg BB dengan hasil kadar estrogen mencapai 75,845 pg/mL dan rata-rata luas trabekula mencapai 343,36 μm2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol bengkoang dapat digunakan sebagai terapi pada penderita menopause.