Pengaruh Terapi Ekstrak Cangkang Siput Air (Pila Ampullacea) Terhadap Gambaran Histopatologi Membran Sinovial Dan Tingkat Apoptosis Kondrosit Melalui Ekspresi Caspase 3 Pada Tikus (Rattus Novergicus)
Main Author: | Rahmawati, RetnoDwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127146/1/Skripsi_-_Retno_Dwi_Rahmawati_%28125130101111046%29.pdf http://repository.ub.ac.id/127146/ |
Daftar Isi:
- Osteoartritis (OA) merupakan suatu gangguan persendian dimana terjadi perubahan berkurangnya tulang rawan sendi dan terjadi hipertropi tulang hingga terbentuk tonjolan tulang pada permukaan sendi (osteopit). Cangkang siput air (Pila ampullacea) memiliki kandungan glukosamin yang dapat digunakan sebagai obat OA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi ekstrak cangkang siput air terhadap gambaran histopatologi membran sinovial dan tingkat apoptosis kondrosit melalui ekspresi caspase 3 pada tikus (Rattus novergicus) osteoartritis hasil induksi papain. Hewan coba dibagi menjadi empat kelompok perlakuan: (1) Kelompok kontrol negatif; (2) Kelompok kontrol positif; (3) Kelompok terapi dengan dosis ekstrak cangkang siput air sebanyak 1 g/kg BB; dan (4) 3 g/kg BB. Pengamatan histopatologi membran sinovial dilakukan dengan pewarnaan HE dan tingkat apoptosis kondrosit dengan teknik imunohistokimia melalui ekspresi caspase 3. Gambaran histopatologi membran sinovial dianalisa secara kualitatif. Sedangkan tingkat apoptosis kondrosit dianalisis secara kuantitatif dengan analisa one way ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau Tukey’s Procedure untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang nyata (p < 0,05) antar perlakuan menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 23 for windows. Hasil penelitian menunjukkan terapi ekstrak cangkang siput air secara signifikan (p < 0,05) mampu memperbaiki kerusakan pada membran sinovial yang ditunjukkan dengan penurunan vaskularisasi dan fibrosis, serta mengurangi tingkat apoptosis kondrosit melalui ekspresi caspase 3 dengan dosis terbaik sebesar 3 g/kg BB.