Pengaruh Terapi Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Asma Yang Diinduksi Lipopolisakarida Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Gambaran Histopatologi
Main Author: | Lafali, GettyAmura |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127114/1/SKRIPSI_-_GETTY_AMURA_LAFALI_-_125130101111019.pdf http://repository.ub.ac.id/127114/ |
Daftar Isi:
- Asma merupakan penyakit yang diakibatkan inflamasi kronis pada saluran pernafasan. Angka prevalensi asma pada hewan kesayangan seperti anjing dan kucing sangatlah tinggi. Ekstrak daun Sirih Merah (Piper crocatum) digunakan sebagai terapi pada hewan model tikus asma. Tikus model asma disiapkan dengan pemberian sensitasi alergi dengan Ovalbumin (OVA) secara intraperitonial dan inhalasi serta pemberian LPS dari Phorphyromonas gingivalis secara intrasulkuler. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lima kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol, kelompok asma, kelompok asma dengan terapi ekstrak daun sirih merah 3 dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, dan 75 mg/kg BB. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi terapi ekstrak daun Sirih Merah (Piper crocatum) terhadap kadar Malondialdehida (MDA) dan perubahan gambaran histopatologi organ trakea pada hewan tikus model asma. Kadar MDA diukur menggunakan metode Thiobarbaturic Acid (TBA) dan pengamatan histopatologi trakea menggunakan mikroskop Olympus BX51. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi daun sirih merah dengan dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, dan 75 mg/kg BB secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan kadar MDA serta memperbaiki epitel trakea pada tikus model asma. Terapi ekstrak daun sirih merah dosis 75 mg/kg BB mempunyai efek terapi yang paling baik dibanding dengan dosis lainnya.