Studi Terapi Ekstrak Etanol Akar Seledri (Apium Graveolens) Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Gambaran Histopatologi Ileum Tikus (Rattus Norvegicus) Model Inflammatory Bowel Disease (Ibd) Hasil
Main Author: | Ancoferiawan, Randi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127100/1/hc8_-_Copy.pdf http://repository.ub.ac.id/127100/ |
Daftar Isi:
- Inflammatory Bowel Disease (IBD) Merupakan Suatu Kondisi Inflamasi Kronik Di Saluran Pencernaan. Inflamasi Tersebut Dapat Disebabkan Oleh Keberadaan Bakteri Patogen Maupun Penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID) Dalam Jangka Panjang Seperti Indometasin. Ekstrak Etanol Akar Seledri Yang Memiliki Kandungan Flavonoid Diketahui Mampu Menjadi Alternatif Terapi Kasus IBD. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Kemampuan Ekstrak Etanol Akar Seledri Dalam Menurunkan Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Memperbaiki Kerusakan Histopatologi Ileum Tikus IBD Hasil Induksi Indometasin. Penelitian Ini Menggunakan Tikus (Rattus Norvegicus) Jantan Strain Wistar Berumur 8-12 Minggu, Berat Badan 150-200 Gram Sebagai Hewan Coba. Terdapat 4 Kelompok Perlakuan, Yaitu Kelompok Kontrol, Kelompok IBD, Kelompok Terapi Ekstrak Etanol Akar Seledri Dosis 0,1 G/Kgbb Dan 0,3 G/Kgbb. Kadar MDA Diukur Dengan Uji Thiobarbituric Acid (TBA) Dan Gambaran Histopatologi Ileum Menggunakan Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Data MDA Dianalisis Dengan ANOVA Dan Perbaikan Gambaran Histopatologi Dianalisa Secara Deskriptif. Hasil Penelitian Menunjukkan Terjadi Penurunan Kadar MDA Secara Signifikan (P<0,05) Pada Tikus Yang Diterapi Ekstrak Etanol Akar Seledri. Penurunan MDA Terbaik Sebesar 44% Pada Kelompok Terapi Dosis 0,3 G/Kgbb Dan Terjadi Regenerasi Sel Epitel Yang Ditandai Dengan Jarak Vili Yang Kembali Merapat. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Ekstrak Etanol Akar Seledri Dapat Digunakan Sebagai Bahan Terapi Pada Tikus Model IBD