Uji Daya Hambat Minimal Ekstrak Kasar Daun Keji Beling (Strobilanthes Crispus) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara In Vitro

Main Author: Fatmala, Dear Linda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12710/
Daftar Isi:
  • Efek penggunaan antibiotik (formalin, malachite green dan hydrogen peroxide) sebagai antibakteri pada perikanan budidaya menimbulkan masalah baru seperti adanya residu pada lingkungan dan resistensi bakteri. Oleh sebab itu diperlukan adanya antibakteri dari bahan alami yang dapat menghambat maupun membunuh bakteri, salah satunya dengan penggunaan daun Keji beling (S.crispus). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh ekstrak kasar daun Keji beling (S.crispus) terhadap daya hambat bakteri Aeromonas hydrophila secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan, 3 kali ulangan dan 2 kontrol. Adapun perlakuan A (15%), perlakuan B (30%), perlakuan C (45%), perlakuan D (60%) dan perlakuan E (75%), kontrol positif (ekstrak 100%) dan kontrol negatif (Dimetil sulfoksida (DMSO) 10%). Hasil penelitian inkubasi 24 jam menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona bening tertinggi pada perlakuan E sebesar 11,38 mm dan zona bening terendah pada perlakuan A sebesar 6,58 mm. Penelitian ini menghasilkan pola linier dengan persamaan Y = 0,081378x + 5,08799 dan koefisien nilai determinasi (R2) sebesar 0,95. Ekstrak kasar daun Keji beling (S.crispus) memiliki perlakuan terbaik secara berurutan yaitu E/D/C/B/A. Hubungan antara pemberian ekstrak kasar daun Keji beling (S.crispus) dalam menghambat pertumbuhan bakteri A.hydrophila dengan rata-rata zona bening yang dihasilkan menujukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Ekstrak kasar daun Keji beling (S.crispus) terbukti mampu menghambat bakteri A. hydrophila dengan dosis terbaik 75%. Namun perlu dilakukan uji secara in vivo untuk membuktikan efektivitas ekstrak kasar pada organisme budidaya.