Pengaruh Terapi Perasan Buah Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Profil Protein dan Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Inflammatory Bowel Disease (IBD) Hasil Induksi Indometa
Daftar Isi:
- Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan penyakit peradangan pada bagian gastrointestinal track (GIT). Salah satu penyebab IBD adalah dengan pemberian Nonsteroidal AntiInflamatory Drugs (NSAID) contohnya Indometasin. Pada buah labu siam (Sechium edule) mengandung aspalathin yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian terapi perasan buah labu siam terhadap perbedaan profil protein dan gambaran histopatologi hepar tikus hasil induksi indometasin dosis 15 mg/kg BB. Tikus yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok induksi indometasin dan diterapi perasan buah labu siam dosis 10 g/tikus dan 20 g/tikus. Hasil penelitian menunjukkan terapi perasan buah labu siam dosis 10 g/tikus bisa mengobati Inflammatory Bowel Disease (IBD) hasil induksi indometasin, namun pada terapi 20 g/tikus merupakan dosis toksik karena tersintesisnya protein 23 kDa. Protein berat molekul 23 kDa merupakan jenis protein C-Reactive Protein (CRP), protein ini merupakan marker inflamasi yang dihasilkan oleh sel hepatosit. Hasil pengamatan histopatologi hepar menunjukkan bahwa setelah diterapi perasan buah labu siam dosis 10 g/tikus terjadi perbaikan pada sel hepatosit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi perasan buah labu siam dengan dosis 10 g/tikus merupakan dosis terbaik untuk pengobatan tikus Inflammatory Bowel Disease (IBD).