Yoghurt Susu Kambing Sebagai Tindakan Preventif Hiperkolesterolemia Melalui Pengukuran Kadar Malondialdehyde (Mda) Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (Tnf-Α) Ginjal Tikus (Rattus Norvegicus)

Main Author: Azhar, LailaturrizqiyahAninda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127080/
Daftar Isi:
  • Konsumsi makanan yang tinggi lemak dapat menyebakan peningkatan kadar kolesterol di dalam darah melebihi normal yang disebut hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia dapat terjadi pada manusia atau hewan, sehingga pencegahan hiperkolesterolemia perlu diketahui. Yoghurt susu kambing mengandung bakteri asam laktat dan peptida bioaktif yang dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari yoghurt susu kambing dalam menekan peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) dan ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-) pada ginjal tikus hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan tikus jantan (Rattus norvegicus) strain wistar yang terbagi dalam 5 kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol, kelompok hiperkolesterolemia, kelompok preventif dosis 300 mg/kg BB, dosis 600 mg/kg BB, dan dosis 900 mg/kg BB. Pencegahan hiperkolesterolemia dilakukan dengan memberikan yoghurt susu kambing selama 28 hari dan dilanjutkan dengan pemberian yoghurt dan diet hiperkolesterolemia selama 14 hari. Kadar MDA diukur dengan metode Thiobarbituric Acid Reactivity Test (TBA-RT) dan ekspresi TNF-α diamati dengan metode imunohistokimia. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS versi 16 dengan analisis ragam One Way Analisis Of Variance (ANOVA) dan dianalisis lebih lanjut dengan uji Tukey (p<0,05). Hasil analisis ANOVA pada kadar MDA dan ekspresi TNF-α tikus perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05). Yoghurt susu kambing dapat menekan kadar MDA sebesar 162%, 143%, dan 79% pada dosis 300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, dan 900 mg/kg BB. Yoghurt susu kambing juga berpengaruh dalam menekan ekspresi TNF-α sebesar 212% pada dosis 300 mg/kg BB, 116% pada dosis 600 mg/kg BB, dan 28% pada dosis 900 mg/kg BB. Kesimpulan penelitian ini adalah yoghurt susu kambing dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pencegahan hiperkolesterolemia.