Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) dan Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) Pada Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Main Author: | Jayanti, Anis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127072/ |
Daftar Isi:
- Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolit dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Daun tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus) direkomendasikan sebagai obat antidiabetes yang mampu menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus) dalam pengobatan DM melalui penurunan kadar malondialdehida (MDA) dan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) serum. Tikus model DM disiapkan dengan induksi streptozotocin (STZ) dengan dosis multiple low dose-streptozotocin (MLD-STZ) 20mg/KgBB selama 5 hari berturut-turut secara intraperitoneum. Penelitian ini menggunakan lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol DM, kelompok terapi daun nangka dosis 50 mg/kgBB, kelompok terapi daun nangka dosis 100 mg/kgBB, dan kelompok terapi daun nangka dosis 200 mg/kgBB. Kadar MDA diukur menggunakan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dan akitivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD) diukur menggunakan kit SOD (Cat. K335-100, Biovision). Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus) secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan kadar MDA dan mampu meningkatkan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD). Dosis efektif pemberian ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus) adalah sebesar 200mg/KgBB.