Terapi Ekstrak Tanaman Alfalfa (Medicagosativa) Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Hiperkolesterolemia Terhadap Kadar Malondialdehyde (Mda) Dan Histopatologi Aorta
| Main Author: | Robbani, UmmuSyahidah |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2015
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127069/ |
Daftar Isi:
- Hiperkolesterolemia disebabkan oleh peningkatan kadar LDL melebihi batas normal. Tingginya LDL dalam darah mudah masuk ke dalam intima pembuluh darah dan menstimuli terbentuknya radikal bebas. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak tanaman Alfalfa memiliki kandungan bioaktif berupa flavonoid yang dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi ekstrak tanaman Alfalfa (Medicago sativa) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) dan gambaran histopatologi aorta tikus hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar umur 8-12 minggu dengan berat badan 160-200 g yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, hiperkolesterolemia, dan kelompok terapi ekstrak tanaman Alfalfa masing-masing0,36 mg/200g BB, 0,72 mg/200g BB dan 1,08 mg/200g BB. Pembuatan hewan model hiperkolesterolemia dengan induksi diet hiperkolesterol dan terapi diberikan selama 14 hari. Pengukuran kadar Malondialdehide (MDA) menggunakan teknik Thiobarbituric Acid (TBA) dan pembuatan preparat histopatologi aorta dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS versi 16.0 dengan analisis ragam One Way Analisis Of Variance (ANOVA) dan dilakukan analisis lebih lanjut dengan uji Tukey5%. Hasil penelitian menunjukkan MDA dan jumlah foam cell histopatologi aorta berbeda nyata (p<0,05) antar perlakuan. Dosis terapi 1,08 mg/200g BB merupakan dosis optimum dalam menurunkan kadar MDA (62,2%) dan jumlah foam cell (82%) aorta hewan model tikus hiperkolesterolemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak tanaman alfalfa dapat dijadikan salah satu alternatif pengobatan hiperkolesterolemia.