Pengaruh Ekstrak Air Kedelai Hitam (Glycine Max (L.) Merr.) Terhadap Kadar Malondialdehid (Mda) Dan Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Diabetes Melitus (Rattus Norvegicus) Hasil Induksi Multiple Low

Main Author: Erniaji, NurAbyda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127057/
Daftar Isi:
  • Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme ditandai dengan adanya hiperglikemia yang mengakibatkan komplikasi diabetes nefropati sehingga menyebabkan perbaikan struktur ginjal. Kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.) adalah tanaman yang memiliki bioaktif antosianin yang dapat mengobati diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kedelai hitam terhadap kadar malondialdehid (MDA) dan gambaran histopatologi ginjal tikus (Rattus norvegicus) diabetes melitus. Penyiapan tikus model DM dilakukan dengan injeksi (MLD-STZ) selama 5 hari dengan dosis 20 mg/kg BB. Hewan coba dibagi dalam lima kelompok yaitu kelompok (1) tikus kontrol, kelompok (2) tikus diabetes melitus, kelompok (3) terapi 500 mg/kg BB, kelompok (4) terapi 750 mg/kg BB dan kelompok (5) terapi 1000 mg/kg BB. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar malondialdehid dengan menggunakan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dan data dianalisis statistik dengan uji Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan uji tukey. Histopatologi ginjal dengan pewarnaan HE (Hematoksilin- Eosin) diamati menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata kadar MDA antar perlakuan (p<0,05). Pemberian ekstrak air kedelai hitam dosis 1000 mg/kg merupakan dosis optimal yang menurunkan kadar MDA sebesar 42,7%. Pemberian terapi ekstrak dapat memperbaiki histopatologi sel glomerolus mendekati normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air kedelai hitam berpotensi sebagai bahan terapi DM ditinjau dari penurunan MDA dan perbaikan histopatologi ginjal.