Daftar Isi:
  • Inflammatory bowel disease (IBD) adalah penyakit peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan.Inflammatory bowel disease (IBD) dapat disebabkan oleh efek samping penggunaan obat Non Steroid Anti Inflamatory Drug (NSAID)seperti indometasin. Indometasin dengan dosis 15 mg/kg BB per oral dapat menghasilkan inflamasi akut pada duodenum. Adanya inflamasi bisa diamati dengan adanya peningkatan aktivitas protease dan MDA pada duodenum. Akar seledri (Apium graveolens L.) telah diketahui mengandung flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi ekstrak akar seledri (Apium graveolens L.) dalam menurunkan aktivitas protease dan MDA pada duodenum tikus (Rattus norvegicus) IBD hasil induksi indometasin. Hewan coba yang dipakai yaitu tikus (Rattus norvegicus) jantan umur 8-12 minggu dengan berat rata-rata 150-200 gram. Tikus dibagi menjadi 4 perlakuan, yaitu tikus A (kontrol negatif), tikus B (kontrol positif), tikus C dan D (terapi dengan dosis 100 mg/kg BB dan dosis 300 mg/kg BB). Terapi diberikan selama 14 hari dengan sonde lambung. Aktivitas protease diukur dengan menggunakan spektofotometri dan penghitungan kadar MDA diukur dengan metode Thiobarbituric Acid (TBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak etanol secara signifikan (p<0,05) menurunkan aktivitas protease dan kadar MDA. Dosis 300mg/ Kg BBadalah dosis terbaik yang dapat menurunkan aktivitas protease sebesar 38,57% dan kadar MDA sebesar 54,28%.Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak etanol akar seledri (Apium graveolens L.) mengandung diosmindapat digunakan sebagai alternatif terapi IBD.