Daftar Isi:
  • Fibrosis ginjal merupakan proses awal progresi PGK(penyakit ginjal Kronik) menjadi penyakit ginjal stadium akhir atau ESRD (end stage renal disease). Vitamin E memiliki sifat antioksidan, mempunyai peran untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi Vitamin E terhadap penurunan aktivitas enzim protease dan memperbaiki gambaran histopatologi ginjal pada tikus (Rattus norvegicus) fibrosis ginjal. Tikus terbagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok tikus sehat (kontrol negatif), tikus sakit fibrosis ginjal (kontrol positif), kelompok fibrosis ginjal yang mendapat terapi vitamin E dengan dosis 200 mg/Kg BB, 300 mg/Kg BB, dan 400 mg/Kg BB. Aktivitas enzim protease dihitung berdasarkan data absorbansi menggunakan spektofotometer dan analisis statistik menggunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji BNJ. Pengamatan gambaran histopatologi glomerulus ginjal menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin yang diamati menggunakan mikroskop BX51. Hasil penelitian menunjukkan pemberian vitamin E dapat menurunkan aktivitas enzim protease secara signifikan (P<0,05) dan memperbaiki gambaran histopatologi glomerulus ginjal yang ditandai dengan perbaikan pada glomerulus. Dosis 400 mg/kg BB adalah dosis vitamin E yang terbaik untuk terapi fibrosis ginjal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi vitamin E dapat menurunkan aktivitas enzim protease dan memperbaiki histopatologi glomerulus ginjal melalui perbaikan kerusakan epitel dan perbaikan kerusakan capsula bowman.