Terapi Ekstrak Metanol Daun Pletekan (Ruellia tuberossa L.) Terhadap Ekspresi Tumor Nekrosis Faktor Alfa (TNF-α) dan Histopatologi Hepar Tikus Diabetes Melitus Hasil Induksi Streptozotocin
Main Author: | Tarigan, ErickTriMahendra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127038/1/cover_daftar_isi.pdf http://repository.ub.ac.id/127038/2/kompre_23_%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/127038/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dan ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin dan atau gangguan kerja insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberossa L.) terhadap ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologi hepar pada hewan model tikus diabetes 1. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar berumur 2 -3 bulan dengan berat badan antara 150 – 200 gram yang dibagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok kontrol, kelompok kontrol positif, dan kelompok terapi (dosis 450 mg/kg BB). Pembuatan tikus Diabetes mellitus 1 dengan cara induksi streptozotosin (STZ) dosis 20 mg/kg/BB/ hari selama 5 hari (MLD STZ) berturut-turut secara intraperitonial. Pemberian ekstrak pletekan dilakukan selama 10 hari. Pengamatan histopatologi hepar menggunakan metode pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) dan ekspresi TNF-α hepar diamati dengan metode imunohistokimia yang dihitung menggunakan software axiovision dan dianalisa menggunakan ANOVA (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi ekstrak pletekan (Ruellia tuberossa L.) dapat menurunkan ekspresi TNF-α secara signifikan (p<0,05). Pengamatan histopatologi menunjukkan ekstrak metanol daun Pletekan (Ruellia tuberossa L.) dapat memperbaiki kerusakan sel hepatosit yang mengalami nekrosis. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dosis efektif ekstrak metanol daun Pletekan (Ruellia tuberossa L.) adalah dosis 450 mg/ kg BB mampu menurunkan ekspresi TNF- α dan memperbaiki kerusakan sel hepatosit pada tikus model diabetes mellitus.