Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan keadaan dimana kadar LDL meningkat dan kadar HDL menurun. Kondisi ini disertai dengan reaksi inflamasi sistematik yang menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal. Yogurt susu kambing memiliki kandungan peptida bioaktif yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antioksidan dan antihipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yogurt susu kambing terhadap kadar HDL, LDL, dan gambaran histopatologi ginjal tikus (Rattus norvegicus) yang mengalami hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus jantan (Rattus norvegicus) yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok hiperkolesterolemia, kelompok hiperkolesterolemia yang mendapat terapi yogurt susu kambing dosis 300 mg/kg BB, terapi dosis 600 mg/kg BB, dan terapi dosis 900 mg/kg BB. Data kadar HDL dan LDL yang diperoleh dari hasil perlakuan dianalisis menggunakan Analisa Ragam ANOVA dan uji lanjutan Tukey α = 0,05, dan dilakukan analisa secara diskriptif untuk melihat gambaran histopatologi ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi yogurt susu kambing dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL pada tikus model hiperkolesterolemia. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa terapi dosis 900 mg/Kg BB merupakan dosis yang paling efektif menurunkan kadar LDL (60,74%) dan meningkatkan kadar HDL (42,99%). Terapi yogurt susu kambing juga dapat memperbaiki gambaran histopatologi ginjal tikus hiperkolesterolemia berupa perbaikan jaringan pada glomerulus ginjal.