Potensi Madu Hutan Riau Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Aktivitas Protease dan Histopatologi Hepar Tikus (Rattus norvegicus) yang di Induksi CCl4
Main Author: | Ayu, BrasiliaSeptya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127020/ |
Daftar Isi:
- Kerusakan hepar berupa steatosis dan nekrosis merupakan salah satu contoh akibat radikal bebas yang mengarah pada disfungsi hepar. Salah satu bahan toksik seperti karbon tetraklorida akan mengakibatkan terjadinya peningkatan radikal bebas sehingga menghasilkan produk berupa Reactive Oxygen Spesies (ROS) yang menyebabkan kerusakan hepar. Pencegahan kerusakan hepar karena radikal bebas dapat dilakukan dengan pemberian Madu hutan Riau yang memiliki kandungan antioksidan tinggi seperti flavonoid, vitamin C, D, E, katalase, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi madu hutan Riau sebagai hepatoprotektor terhadap aktivitas protease dan gambaran histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) induksi CCl4. Hewan coba dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok preventif madu dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, dan 75 mg/kg BB. Aktivitas enzim protease dihitung nilai absorbansinya dengan spektofotometri dan analisis secara kuantitatif. Pengamatan gambaran histopatologi hepar menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin yang diamati dengan menggunakan mikroskop BX51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian madu sebagai preventif dapat mencegah peningkatan enzim protease secara signifikan (P<0,05) dan menghambat kerusakan hepar yang diamati dari histopatologi hepar yang di tandai dengan banyaknya hepatosit yang normal. Kelompok preventif dosis 75 mg/kg BB adalah dosis madu yang terbaik untuk pencegahan kerusakan hepar akibat induksi CCl4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian madu dapat menghambat peningkatan aktivitas enzim protease dan menghambat kerusakan hepar yang di lihat dari histopatologi hepar.