Suplementasi Kefir Susu Kedelai Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Terpapar Boraks Dalam Diet Terhadap Aktivitas Protease Dan Profil Protein Duodenum

Main Author: Mufida, NurLailatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127009/
Daftar Isi:
  • Boraks merupakan senyawa toksik yang sering ditambahkan pada produk olahan daging. Paparan boraks dapat memicu terjadinya inflamasi, kanker, dan penyakit degeneratif. Dampak negatif akibat paparan boraks dapat dicegah dengan konsumsi makanan yang mengandung senyawa antioksidan seperti kedelai yang kaya isoflavon. Proses fermentasi dengan bantuan grain kefir akan meningkatkan daya antioksidan sari kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi kefir susu kedelai terhadap aktivitas protease dan profil protein duodenum tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar boraks. Penelitian ini terdiri dari lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (P1), kelompok kontrol positif yang dipapar boraks (P2), kelompok tikus yang dipapar boraks dan disuplementasi kefir susu kedelai 5% dengan dosis 0,5 mL/100gBB (P3), 1 mL/100gBB (P4), dan 1,5 mL/100gBB (P5). Aktivitas protease diamati menggunakan metode spektrofotometri dan profil protein organ duodenum menggunakan metode SDS PAGE dengan pewarnaan Coomassie Brilliant Blue (CBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kefir susu kedelai dengan dosis 0,5mL/100gBB, 1mL/100gBB, dan 1,5mL/100gBB pada tikus yang terpapar boraks mampu menurunkan aktivitas protease menjadi 0,287±0,006 μmol.mL/menit, 0,257±0,008 μmol.mL/menit, dan 0,165±0,007 μmol.mL/menit secara signifikan (p<0,05) dibanding dengan kelompok kontrol positif yang memiliki nilai sebesar 0,303 ± 0,012 μmol.mL/menit. Hasil analisis profil protein menunjukkan bahwa suplementasi kefir susu kedelai dapat mempertahankan sintesis protein dengan berat molekul 35 kDa yang diduga sebagai reseptor Vasoactive Intestinal Peptide (VIP) dan 85 kDa yang diduga sebagai reseptor TGF-β tipe II serta dapat menekan sintesis protein 53 kDa yang diduga merupakan protein spesifik inflamasi akibat paparan boraks. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi kefir susu kedelai dapat mencegah kerusakan duodenum melalui penurunan aktivitas protease dan mempertahankan struktur profil protein duodenum.