Studi Ekspresi Thyroid Hormon Reseptor Alfa 1 (Tr-Α1) Dan Gambaran Histopatologi Endometrium Pada Tikus (Ratus Norvegicus) Model Hipertiroidisme Hasil Induksi Nai
Main Author: | Raenaldy, BimaBhaskara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126971/ |
Daftar Isi:
- Hipertiroidisme adalah penyakit autoimun yang menyerang organ spesifik yaitu kelenjar tiroid yang ditandai dengan hiperfungsi kelenjar tiroid yang menyebabkan thyrotoxicosis. Penyebab hipertiroidisme diketahui oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor lingkungan yaitu ion iodida dalam jumlah berlebih atau dengan induksi Natrium Iodida (NaI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi Natrium Iodida (NaI) terhadap gambaran histopatologi endometrium tikus putih (Rattus norvegicus) model Hipertiroidisme dan ekspresi Thyroid Hormone Reseptor Alfa 1 (TRα1) pada endometrium tikus putih (Rattus norvegicus) model hipertiroidisme. Hewan coba yang dipakai yaitu (Rattus norvegicus) betina usia 8–12 minggu yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (A), kelompok hipertiroidisme yang diinduksi NaI 0,05% selama 2 minggu (B), 4 minggu (C), 6 minggu (D), dan 8 minggu (E). Ekspresi TR-α1 diamati dengan menggunakan metode imunohistokimia dan gambaran histopatologi endometrium diamati dengan menggunakan pewarnaan Hematoxilin-Eosin. Analisa data pada ekspresi TR-α1 menggunakan Uji one-way Anova dan dilanjutkan dengan uji Tukey (Beda Nyata Jujur) dengan α = 0,05% dan gambaran histopatologi endometrium dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh induksi Natrium Iodida (NaI) menyebabkan peningkatan ekspresi TR-α1 secara signifikan (p < 0,05%). Ekspresi TR-α1 pada masing-masing kelompok perlakuan hipertiroidisme mengalami peningkatan dibanding kelompok kontrol. Peningkatan TR-α1 paling signifikan ditunjukkan oleh kelompok (E) sebesar 6,66%. Hasil dari pengamatan histopatologi endometrium adalah dengan diberikannya induksi Natrium Iodida secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya hiperplasia pada sel epitel glandula endometrium.