Pengaruh Terapi Perasan Buah Labu Siam (Sechium Edule) Terhadap Histopatologi Dan Profil Protein Jejunum Tikus (Rattus Norvegicus) Inflammatory Bowel Disease (IBD) Hasil Induksi Indometasin
Main Author: | Primata, ChalidityaBustan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126962/1/SKRIPSI_CHALIDITYA_BUSTAN_PRIMATA.pdf http://repository.ub.ac.id/126962/ |
Daftar Isi:
- Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan penyakit peradangan pada bagian gastrointestinal track (GIT). Salah satu penyebab IBD adalah dengan pemberian Nonsteroidal Anti-Inflamatory Drugs (NSAID) contohnya Indometasin yang dapat menyebabkan inflamasi pada saluran cerna khususnya pada organ jejunum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perasan buah labu siam (Sechium edule) dalam memperbaiki kerusakan histopatologi jejunum hasil induksi indometasin, serta mengetahui perbedaan gambaran profil protein jejunum tikus (Rattus norvegicus) hasil induksi indometasin dengan yang mendapat terapi perasan buah labu siam (Sechium edule). Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan 150 – 200 gram dan umur 8 – 12 minggu. Tikus dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok IBD, kelompok terapi dosis 10 g/ekor, dan dosis 20 g/ekor. Tikus model IBD diperoleh dengan menginduksi tikus menggunakan indometasin 15 mg/Kg BB per oral yang diberikan satu kali. Terapi air perasan buah labu siam dilakukan selama 14 hari. Gambaran histopatologi jejunum diamati secara kualitatif menggunakan mikroskop, sedangkan profil protein jejunum dianalisis dengan SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi mampu memperbaikan kerusakan jaringan jejunum yang ditandai dengan perbaikan sel – sel epitel jejunum. Terapi perasan buah labu siam (Sechium edule) dengan dosis 10 g/ekor dan 20 g/ekor mampu menekan inflamasi pada jejunum yang ditandai dengan hilangnya protein dengan berat molekul 60 kDa yang diduga vasoactive intestinal polypeptide (VIP).