Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang ditandai oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. Kondisi hiperkolesterolemia menyebabkan terbentuknya LDL teroksidasi (LDL-oks) sehingga memicu reaksi inflamasi yang ditandai dengan pelepasan sitokin Tumor Necrosis Factor (TNF-α) pada aorta. Yogurt susu kambing dengan kandungan bakteri asam laktat (BAL), bioaktif peptida dan antioksidan menjadi alternatif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi yogurt susu kambing terhadap hiperkolesterolemia ditinjau dari ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologi aorta. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Rattus norvegicus jantan, strain Wistar yang dibagi dalam 5 kelompok: kelompok kontrol (A), kelompok hiperkolesterolemia (B), kelompok hiperkolesterolemia dan terapi dosis 300 mg/kg BB (C), kelompok hiperkolesterolemia dan terapi dosis 600 mg/kg BB (D), serta kelompok hiperkolesterolemia dan terapi dosis 900 mg/kg BB (E). Tikus model hiperkolesterolemia mendapat diet hiperkolesterol selama 14 hari dan terapi yogurt susu kambing selama 28 hari. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Way Analisys of Variance (ANOVA) dengan uji lanjutan uji BNJ (Tukey) α=1% untuk ekspresi TNF-α, dan analisa deskriptif untuk gambaran histopatologi aorta. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan sangat nyata (p<0,01) pada ekspresi TNF-α yang ditunjukkan dengan penurunan terhadap kelompok hiperkolesterolemia sebesar 61.14% (C), 37.54% (D), dan 17.89% (E). Gambaran histopatologi aorta menunjukkan perbaikan berupa tidak adanya deskuamasi endotel pada tunika intima dan berkurangnya deposisi lipid dan infiltrasi sel radang pada tunika media. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terapi yogurt susu kambing dapat menurunkan ekspresi TNF-α dan memperbaiki gambaran histopatologi aorta tikus model hiperkolesterolemia, dengan dosis yang paling efektif yaitu dosis 900 mg/kg BB.