Efektifitas Limbah Tahu Sebagai Media Pertumbuhan Pseudomonas sp. Pada Produksi Biosurfaktan Sebagai Zat Aktif Deteksi Mastitis Subklinis Sapi Perah

Main Author: Wildan, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126937/1/051406373.pdf
http://repository.ub.ac.id/126937/
Daftar Isi:
  • Mastitis adalah radang pada ambing yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme sehingga dapat menurunkan produksi serta kualitas susu sapi. Kejadian mastitis di Indonesia sebagian besar merupakan mastitis subklinis yang diperkirakan 15-40 kali lebih banyak dibandingkan dengan mastitis klinis. Reagen deteksi mastitis khususnya mastitis subklinis yang ada saat ini berbahan dasar surfaktan sintetis yang mempunyai toksisitas cukup tinggi untuk lingkungan sekitar. Biosurfaktan adalah surfaktan alami dan bersifat ramah lingkungan yang dihasilkan dari senyawa metabolit sekunder oleh beberapa macam bakteri salah satunya adalah Pseudomonas sp. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas limbah tahu sebagai media pertumbuhan Pseudomonas sp pada produksi biosurfaktan sebagai zat aktif deteksi mastitis yang ditumbuhkan pada minimal media limbah cair tahu terhadap nilai sensitivitas dan spesifisitas biosurfaktan sebagai deteksi mastitis. Biosurfaktan dihasilkan dari Pseudomonas sp. yang ditumbuhkan pada minimum media limbah tahu dengan variasi kosentrasi (0%, 10%, 20%,dan 30%) dan variasi waktu inkubasi (24 jam, 48 jam, 72 jam). Kualitas kandidat biosurfaktan pada minimal media limbah cair tahu di uji berdasarkan uji drop collapse dan uji emulsifikasi yang menunjukkan hasil terbaik pada waktu inkubasi 24 jam dan konsentrasi limbah cair tahu dengan hasil masing-masing 1 detik dan 0,44 (D610). Efektifitas biosurfaktan untuk deteksi mastitis diamati berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifisitas. Konsentrasi minimal biosurfaktan dari minimum media limbah cair tahu yang mampu mendeteksi susu mastitis adalah pada konsentrasi 50%. Sensitivitas dan spesifisitas yang dihasilkan adalah masing-masing 80% dan 89%.