Efektifitas minyak kedelai sebagai media pertumbuhan Pseudomonas sp. pada produksi biosurfaktan sebagai zat aktif deteksi mastitis subklinis sapi perah

Main Author: Putra, DimasRizkyEerste
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126936/1/051406372.pdf
http://repository.ub.ac.id/126936/
Daftar Isi:
  • Penyakit radang ambing yang dikenal sebagai mastitis, merupakan masalah utama dalam tata laksana usaha peternakan sapi perah yang sangat merugikan. Kasus mastitis terutama mastitis subklinis di Indonesia sampai akhir tahun 2006, tercatat sekitar 75–83%. Salah satu cara deteksi dini mastitis adalah menggunakan surfaktan yang merupakan senyawa amfipatik yang dapat mengubah tegangan permukaan. Biosurfaktan yaitu surfaktan yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biosurfaktan asal Pseudomonas sp yang ditumbuhkan pada minimal media minyak kedelai terhadap nilai sensitivitas dan spesifisitas biosurfaktan dalam deteksi mastitis. Biosurfaktan dihasilkan dari Pseudomonas sp. yang ditumbuhkan pada minimum media minyak kedelai dengan variasi kosentrasi (0%, 10%, 20%,dan 30%) dan variasi waktu inkubasi (24 jam, 48 jam, 72 jam). Kualitas kandidat biosurfaktan pada minimal media minyak kedelai di uji berdasarkan uji drop collapse dan uji emulsifikasi. Efektifitas biosurfaktan untuk deteksi mastitis diamati berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifisitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi minimum media minyak kedelai dan waktu inkubasi efektif untuk menghasilkan biosurfaktan adalah konsentrasi 20% dengan waktu inkubasi 24 jam. Konsentrasi minimum biosurfaktan adalah 50% yang dapat digunakan untuk mendeteksi mastitis subklinis sapi perah dan menghasilkan nilai sensitivitas dan spesifisitas sebesar 87% dan 96%.