Efektifitas Crude Biosurfaktan Asal Pseudomonas sp. Yang Ditumbuhkan Pada Media Pertumbuhan Limbah Minyak Goreng Sebagai Zat Aktif Deteksi Mastitis Subklinis Sapi Perah

Main Author: Shanda, Farras
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126935/1/SKRIPSI_FARRAS_SHANDA_71.pdf
http://repository.ub.ac.id/126935/
Daftar Isi:
  • Mastitis merupakan suatu peradangan pada jaringan interna kelenjar susu atau ambing yang ditandai oleh perubahan fisik maupun kimia air susu dengan disertai atau tanpa disertai patologis pada kelenjar mammae. Adanya reaksi radang ini mengakibatkan fungsi alveol terganggu sehingga produksi dan kualitas susu turun. Mastitis yang sering menyerang sapi perah ada 2 macam yaitu mastitis klinis dan subklinis. Mastitis klinis dapat dilihat secara kasat mata seperti adanya lendir dan penggumpalan pada susu, ambing bengkak serta sensitif bila disentuh namun pada kasus mastitis subklinis tanda-tanda yang menunjukkan keabnormalan susu tidak kelihatan kecuali dengan alat bantu atau metode deteksi mastitis. Reagen deteksi mastitis yang ada saat ini berbahan dasar surfaktan sintetis. Biosurfaktan adalah surfaktan alami dari senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh beberapa macam bakteri salah satunya adalah Pseudomonas sp. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biosurfaktan asal Pseudomonas sp. yang ditumbuhkan pada minimal media limbah minyak goreng terhadap nilai sensitivitas dan spesifisitas biosurfaktan sebagai deteksi mastitis. Biosurfaktan dihasilkan dari Pseudomonas sp. yang ditumbuhkan pada minimal media limbah minyak goreng asal pengorengan ayam dengan variasi kosentrasi (0%, 10%, 20%,dan 30%) dan variasi waktu inkubasi (24 jam, 48 jam dan 72 jam). Kualitas kandidat biosurfaktan pada minimal media limbah minyak goreng di uji berdasarkan uji drop collapse dan uji emulsifikasi. Efektifitas biosurfaktan untuk deteksi mastitis diamati berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifisitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Biosurfaktan terbaik didapat dari konsentrasi minimal media limbah minyak goreng sebanyak 20% dengan masa inkubasi 24 jam dengan efektifitas konsentrasi biosurfaktan yaitu 100%. Setelah dilakukan pengujian dengan sampel susu sebanyak 60 sampel menghasilkan nilai sensitivitas dan spesifisitas biosurfaktan dalam mendeteksi mastitis subklinis masing-masing yaitu 80% dan 91%.