Pengaruh Pemberian Serbuk Ekstrak Temu Hitam (Curcuma Aeruginosa ) Dan Temu Lawak (Curcuma Xanthorrhiza) Sebagai Antelmentika Heterakis Gallinarum Pada Ayam Petelur
Main Author: | Pramudita, FismaEka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126918/1/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/126918/ |
Daftar Isi:
- Temu ireng dan temu lawak diduga memiliki efek antelmentika karena terdapat kandungan sequerpene dan monoterpene yang menyebabkan paralisa musculus.Sehingga di rancang penelitian ini dengan tujuan mengetahui efektifitas pemberian ekstrak temu lawak dan temu hitam dicampurkan pada pakan terhadap jumlah EPG dan ekspulsi Heterakis gallinarum pada ayam petelur. Ayam petelur terinfeksi H gallinarum umur 30 minggu sebagai hewan coba sebanyak 27 ekor dengan bobot badan ± 1,6 kg. Metode yang digunakan adalah penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 3 kelompok perlakuan masing2 9 ekor yaitu P0 (control, tanpa perlakuan), P1 perlakuan ekstrak temu lawak dan temu hitam satu kali pemberian dengan dosis 14 g/ekor dicampurkan dalam pakan) dan P2 (perlakuan ekstrak temu lawak dan temu hitam satu kali pemberian dengan dosis 14 g/ekor yang dicampurkan dalam pakan dengan pengulangan dosis yang sama pada hari ke tujuh). Parameter yang di ukur adalah jumlah EPG dan kondisi ekspulsi cacing Heterakis gallinarum. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) jika didapatkan hasil signifikan. Hasil penelitian menunjukkan pada minggu pertama EPG P0 733,33, P1 928,89, dan P2 937,38. Kelompok P0 mengalami peningkatan sampai 1106,67 Kelompok P1 mengalami penurunan EPG (133) sampai minggu ke empat, terjadi peningkatan pada minggu ke lima (293). Kelompok P2 mengalami penurunan EPG hingga minggu kelima (57,78), Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara P0 dan P2 (α<0.05) tetapi tidak signifikan (α>0.05) antara P0 dan P1 juga P1 dan P2. Cacing yang keluar bersama feses meliputi cacing dewasa dan larva terlihat tidak bergerak tanpa kerusakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, serbuk ekstrak temu lawak dan temu hitam mengakibatkan kelumpuhan H gallinarum dewasadan larva dan berperan sebagai antelmentika, terutama pada perlakuan pengulangan pada hari ke tujuh.