Daftar Isi:
  • Salmonella enteritidis merupakan bakteri penyebab food borne disease yang kini diduga mengalami resistensi terhadap antibiotika. Kulit biji (pericarp) Jambu mete diduga memiki potensi antimikroba karena mengandung asam anakardat, kardol, dan kardanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak pericarp Jambu mete sebagai bahan antimikroba terhadap Salmonela enteritidis SP-1-PKH. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima macam perlakuan konsentrasi ekstrak (10%, 15%, 20%, 25%, 30%). Metode yang dipakai adalah Uji dilusi Tabung untuk mengamati Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Hasil selanjutnya dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal wallis, uji post hoc, serta uji korelasi dan regresi linier dengan α = 5% . Hasil penelitian menunjukan KHM tidak dapat diamati karena warna ekstrak yang keruh sedangkan KBM adalah konsentrasi ekstrak 25%. Hasil Penelitian ini menunjukkan Jumlah koloni Salmonella enteritidis yang tumbuh menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak pericarp Jambu mete, Hal ini membuktikan bahwa ekstrak pericarp Jambu mete dengan pelarut etanol memiliki efek antimikroba terhadap Salmonella enteritidis SP-1-PKH secara in vitro