Efek Perasan Daun Dan Tangkai Semanggi Air (Marsilea crenata) Terhadap Penurunan Kadar Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) Dan Interleukin 1 Beta (IL-1β) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Urolithia

Main Author: Hardyanto, Jefri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126881/1/Skripsi_Jefri_Hardyanto_2013_%28Efek_Perasan_Daun_%26_Tangkai_Semanggi_Air_Terhadap_Penurunan_Kadar_T.pdf
http://repository.ub.ac.id/126881/
Daftar Isi:
  • Kasus urolithiasis merupakan masalah utama dalam praktisi veteriner, terutama pada anjing dan kucing. Urolithiasis adalah penyakit akibat pembentukan kristal pada saluran urinaria yang menghambat proses urinasi. Penyakit urolithiasis memicu respon inflamasi secara tidak langsung yang ditandai dengan peningkatan sitokin TNF-α dan IL-1β. Semanggi air (Marsilea crenata) memiliki kandungan flavonoid yang diharapkan berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek perasan daun dan tangkai semanggi air dapat menghambat urolithiasis yang ditandai dengan penurunan kadar TNF-α dan IL-1β pada tikus putih (Rattus norvegicus) urolithiasis. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan RAL. Kadar TNF-α dan IL-1β dianalisis statistika menggunakan uji one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) apabila terdapat signifikansi dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan konsentrasi. Induksi urolithiasis menggunakan kombinasi etilen glikol 0,75% dan amonium klorida 2%. Dosis perlakuan perasan daun dan tangkai semanggi dibagi menjadi beberapa konsentrasi, yaitu P3 (5%), P4 (10%), P5 (20%), dan P6 (40%). Induksi urolithiasis dan perlakuan perasan daun dan tangkai semanggi air diberikan secara oral menggunakan sonde lambung selama 10 hari. Variabel yang diamati adalah kadar TNF-α dan IL-1β melalui metode ELISA. Hasil penelitian ini menunjukkan perasan daun dan tangkai semanggi air pada konsentrasi 40% dapat menghambat urolithiasis pada hewan coba tikus putih dibuktikan dengan penurunan kadar TNF-α dan IL-1β.