Kadar Malondialdehida (MDA) dan Gambaran Histopatologi Organ Paru pada Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus) Asma dengan Induksi Lipopolisakarida

Main Author: Pusparini, ChristinaDewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126854/1/Skripsi_Christina_Dewi_P_0811313006.pdf
http://repository.ub.ac.id/126854/
Daftar Isi:
  • Asma merupakan penyakit akibat inflamasi kronis pada saluran pernafasan. Gejala asma menjadi lebih parah apabila terpapar oleh lipolisakarida (LPS), endotoksin yang terdapat pada membran luar bakteri gram negatif. Infeksi rongga mulut adalah sumber endotoksin LPS bakteri yang dapat mengaktivasi sel inflamatori. Sel yang teraktivasi tersebut menimbulkan hiperesponsivitas dan inflamasi saluran pernafasan yang diikuti oleh pembentukan radikal bebas, sehingga akan memperparah gejala asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan LPS pada rongga mulut terhadap keparahan asma melalui pengukuran kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histopatologi organ paru. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol, kelompok asma, dan kelompok asma dengan injeksi LPS intrasulkuler. Sensitisasi alergi pada tikus dilakukan dengan cara pemberian ovalbumin (OVA) yang dilakukan dengan cara injeksi intraperitonial dan inhalasi, sedangkan paparan LPS dilakukan dengan cara injeksi LPS bakteri Phorpyromonas inggivalis pada sulkus ginggiva tikus. Kadar MDA dianalisis menggunakan metode Thiobarbaturic Acid (TBA) dan pembuatan preparat histopatologi organ paru dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan paparan LPS dalam rongga mulut mampu meningkatkan kadar MDA secara signifikan (p<0,05) dan pada gambaran histopatologi organ paru terlihat adanya perubahan yaitu kerusakan epitel bronkus. Paparan LPS pada rongga mulut secara umum mampu meningkatkan keparahan asma melalui peningkatan kadar MDA organ paru sebesar 36% dan kerusakan epitel pada bronkus.