Daftar Isi:
  • Bite-mark menghasilkan gambaran yang unik dan khas dari setiap individu, sehingga dapat digunakan dalam identifikasi forensik dengan ketepatan tinggi sama seperti sidik jari dan deoxyribonucleic acid (DNA). Terdapat banyak metode yang dapat digunakan dalam melakukan perbandingan dengan bite-mark, salah satunya adalah computer-based method dan odontometric triangle method. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sweet dan Bowers (2011), didapatkan bahwa computer-based method adalah metode paling akurat. Namun, odontometric triangle method muncul sebagai metode analisis baru yang bersifat lebih objektif dan praktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil analisis bite-mark menggunakan odontometric triangle method dan computer-based method. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional antropometri dengan melakukan pengukuran jarak interkaninus, jarak garis median ke kaninus kiri dan kanan rahang atas dan bawah pada model studi dan bite-mark. Hasil penelitian yang didapatkan melalui uji independent sample T-test, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada seluruh hasil pengukuran bite-mark dan pada hasil pengukuran jarak interkaninus rahang atas dan bawah model studi dan pada hasil pengukuran jarak garis median ke kaninus kiri rahang atas model studi. Sedangkan, pada hasil pengukuran jarak garis median ke kaninus kanan rahang atas dan bawah, serta jarak garis median ke kaninus kiri rahang bawah pada model studi didapatkan hasil tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan hasil analisis bite-mark menggunakan odontometric triangle method dan computer-based method.