Daftar Isi:
  • Candida albicans merupakan salah satu mikroorganisme flora normal dalam rongga mulut yang mempunyai sifat patogen. Jamur ini mampu hidup dalam suasana aerob atau anaerob dan dapat menyebabkan penyakit candidiasis bila daya tahan tubuh seseorang menurun atau sedang mengkonsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang panjang. Daun Srikaya (Annona squamosa) dapat dipertimbangkan sebagai obat alternatif dari bahan alami karena relatif lebih aman serta mengandung zat aktif antijamur seperti flavonoid, tannin, saponin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans (Studi in vitro). Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan metode difusi agar untuk mendapatkan kadar hambat minimum dari pertumbuhan jamur Candida albicans. Konsentrasi ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Konsentrasi 0% digunakan sebagai variabel kontrol. Kadar hambat minimum didapatkan dengan mengamati ketebalan pertumbuhan koloni jamur candida albicans pada plate agar. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans (p = 0,008, p < 0,05). Uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan kuat dengan arah negatif yang dapat diartikan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) maka pertumbuhan koloni jamur Candida albicans akan semakin berkurang. Koefisien korelasi sebesar -0.941 (r = -0,941) menunjukkan bahwa efektivitas ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) dalam menurunkan pertumbuhan koloni jamur Candida albicans adalah sebesar 88,54%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Srikaya (Annona squamosa) memiliki pengaruh terhadap koloni jamur Candida albicans studi in vitro.