Daftar Isi:
  • Hasil RISKESDAS 2013 melaporkan persentase penduduk Indonesia yang berperilaku benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah, yaitu 2,3 %. Dikategorikan berperilaku benar dalam menggosok gigi adalah bila keterampilan menyikat gigi, frekuensi dan lama menyikat gigi serta penggunaan alat dalam menyikat gigi dilakukan dengan tepat. Membentuk perilaku sehat ini seharusnya dimulai sejak usia dini karena masa ini merupakan masa Golden Age (Usia keemasan). Akan tetapi pada masa ini kemampuan anak untuk berpikir secara logis masih kurang. Dalam hal ini anak memerlukan bantuan dari orang tua terutama ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap Keterampilan menyikat gigi anak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental korelasi dengan intervensi berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada ibu. Metode pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu sebelum dan sesudah serta observasi untuk melihat Keterampilan menyikat gigi anak sebelum dan sesudah ibu diberi penyuluhan. Sampel penelitian adalah 30 anak dengan usia 5-6 tahun beserta ibu. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut serta peningkatan nilai Keterampilan menyikat gigi anak setelah ibu diberikan penyuluhan. Sedangkan dari hasil uji korelasi pearson didapatkan p <0,05 yang menunjuk kan adanya korelasi yang signifikan antara pengetahuan ibu dan Keterampilan menyikat gigi anak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa meningkatnya pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dapat membuat Keterampilan menyikat gigi anak semakin baik.