Daftar Isi:
  • Resin akrilik cold cured merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam kedokteran gigi karena pengerjaannya lebih mudah, lebih murah, dan lebih menghemat waktu. Resin akrilik cold cured memiliki polimerisasi yang kurang sempurna, sehingga terdapat kandungan monomer sisa yang tinggi, menyebabkan porus pada resin akrilik, iritasi jaringan mukosa rongga mulut dan melunakkan resin akrilik sehingga sifat mekanisnya menurun. Kandungan monomer sisa yang tinggi dapat dikurangi dengan mempolimerisasi resin akrilik pada air hangat dalam panci bertekanan. Pemanasan pada polimerisasi bertindak sebagai aktivator untuk memulai proses polimerisasi. Reaksi kimia dari monomer dan polimer akan teraktivasi oleh pemanasan pada polimerisasi sehingga menghasilkan polimerisasi yang lebih sempurna dan dapat meningkatkan sifat mekanisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanasan pada polimerisasi resin akrilik cold cured terhadap kekuatan impak. Sampel penelitian berupa plat resin akrilik cold cured dengan ukuran (65x10x2.5) mm. Sampel terbagi menjadi kelompok kontrol dipolimerisasi pada suhu ruangan, tiga kelompok perlakuan dipolimerisasi pada suhu 30oC (kelompok I), 40oC (kelompok II) dan 50oC (kelompok III). Semua sampel diuji menggunakan alat uji kekuatan impak Charpy. Hasil penelitian diuji menggunakan uji One Way Anova menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemanasan pada polimerisasi resin akrilik cold cured berpengaruh terhadap kekuatan impak dengan suhu pemanasan optimal adalah suhu 40oC.