Daftar Isi:
  • Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan penyebab utama dari periodontitis agresif. Terapi awal yang digunakan berupa scalling dan root planning yang biasanya disertai pemberian Periodontal Chip kedalam poket atau obat kumur klorheksidin glukonat 0,2%. Kitosan berpotensi sebagai antimikroba akibat interaksi muatan positif kitosan dengan muatan negatif pada permukaan bakteri, yang menyebabkan perubahan permeabilitas permukaan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bunuh minimum (KBM) kitosan hasil deasetilasi kulit udang (Penaeus sp.) sebagai antimikroba terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro dengan metode dilusi tabung. Jenis penelitian ini adalah eksperimental in vitro dan rancangan true experimental design post test control only. Obyek perlakuan dibagi menjadi 8 kelompok yaitu kitosan dengan konsentrasi 40%, 45%, 50%, 55%, 60%, 65%, 0 dan kontrol pembanding dengan klorheksidin glukonat 0,2%. Sampel yang digunakan adalah bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Sampel dan kitosan dengan berbagai konsentrasi dimasukkan dalam tabung- tabung lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C kemudian diambil satu ose dari Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dan diinokulasikan pada Brain Heart Infusion Agar (BHIA) kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Jumlah koloni bakteri kemudian dihitung dan digunakan sebagai penentuan KBM. Hasil dari penelitian didapatkan KBM kitosan pada konsentrasi 65% dan berpotensi sebagai antimikroba terhadap Aggegatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro.