Pengaruh Pemberian Gel Ekstrak Etanol Biji Pepaya Secara Topikal Terhadap Jumlah Limfosit Mukosa Labial Pada Proses Penyembuhan Ulkus Oral Tikus Putih
Daftar Isi:
- Ulkus traumatik merupakan salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada rongga mulut (15,6%). Dalam proses penyembuhan luka, limfosit menghasilkan interferon-γ (IFN-γ) yang menstimulasi makrofag untuk mengeluarkan sitokin dan growth factor. Pepaya merupakan tanaman tropis yang bijinya mengandung flavonoid yang dapat mempercepat penyembuhan ulkus rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian gel ekstrak etanol biji papaya secara topikal terhadap jumlah sel limfosit mukosa labial pada proses penyembuhan ulkus oral tikus putih. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Post Test Only Control Group Design. Objek penelitian ini adalah tikus putih jantan yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu: (1) kelompok kontrol (K), tikus yang dilakukan pembuatan ulkus dengan rangsangan panas dan tidak diberi perlakuan apapun. (2) kelompok perlakuan 1 (P1), tikus yang diinduksi panas tikus yang dilakukan pembuatan ulkus dengan rangsangan panas dan diberi gel ekstrak biji papaya konsentrasi 50%. (3) kelompok perlakuan 2 (P2), tikus yang dilakukan pembuatan ulkus dengan rangsangan panas dan diberi gel ekstrak biji papaya konsentrasi 75%. (4) kelompok perlakuan 3 (P3), tikus yang dilakukan pembuatan ulkus dengan rangsangan panas dan diberi gel ekstrak etanol biji papaya konsentrasi 100%. (5) kelompok gel etanol10% (P4), tikus yang dilakukan pembuatan ulkus dengan rangsangan panas dan diberi gel etanol 10%. Masing-masing kelompok perlakuan diberi gel ekstrak biji papaya 2 kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-7, tikus dibedah mukosa labial bawahnya kemudian diproses untuk pemeriksaan histopatologi. Jumlah limfosit pada hari ke-7 dihitung dalam 5 lapang pandang menggunakan software OLYVIA perbesaran 20 kali. Hasil uji Anova pada penelitian ini didapatkan bahwa kelompok tikus yang diberi perlakuan (P1,P2,P3) memiliki jumlah limfosit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol (K) dan (P4) (p<0.05). Berdasarkan uji Pots Hoc terdapat pengaruh pemberian gel ekstrak etanol biji pepaya terhadap jumlah limfosit pada proses penyembuhan ulkus oral pada ketiga kelompok perlakuan serta pada uji Korelasi Pearson terdapat hubungan yang kuat antara peningkatan dosis gel ekstrak etanol biji pepaya dengan jumlah limfosit mukosa labial pada proses penyembuhan ulkus oral tikus putih dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol biji pepaya jumlah limfosit akan semakin sedikit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel ekstrak etanol biji pepaya dapat mempengaruhi jumlah limfosit mukosa labial pada proses penyembuhan ulkus mukosa oral tikus putih menjadi lebih sedikit.