Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi dengan angka insiden dan angka kematian yang tinggi di Indonesia. Aedes aegypti merupakan vektor utama virus dengue. Pengendalian vektor menggunakan insektisida sintetik seperti abate menimbulkan resistensi, sehingga diperlukan larvasida alami. Daun putri malu mengandung flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat mematikan larva Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui larvicidal activity ekstrak etanol daun putri malu (Mimosa pudica) terhadap larva Aedes aegypti Instar III dan membuktikan adanya kerusakan perispiracular lobe. Sampel yang digunakan adalah 500 larva Aedes aegypti dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 4 pengulangan, yaitu air sumur sebagai kontrol negatif, 3 perlakuan ekstrak etanol daun putri malu dengan konsentrasi masingmasing 0,5%, 1, 2%, dan abate sebagai kontrol positif. Jumlah kematian larva diamati setiap 12 jam selama 72 jam. Kerusakan perispiracular lobe diamati menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun putri malu mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Larvicidal activity ekstrak etanol daun putri malu sebesar 97% pada konsentrasi tertinggi 2% (p=0,002). Nilai LC100 ekstrak etanol daun putri malu adalah 3,873%. Hasil pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dan elektron menunjukkan terdapat kerusakan perispiracular lobe pada konsentrasi 0,5%, 1% dan 2%. Ekstrak etanol daun putri malu memiliki pengaruh sebagai biolarvasida terhadap larva Aedes aegypti Instar III dan menyebabkan kerusakan pada perispiracular lobe.