Daftar Isi:
  • Gout Arthritis atau yang lebih dikenal sebagai penyakit asam urat atau gout, merupakan penyakit sendi yang diakibatkan oleh timbunan kristal asam urat. Penderita gout memiliki kecenderungan untuk memiliki Health-Related Quality of Life yang buruk dan komorbiditas penyakit metabolik. Salah satu faktor risiko yang diketahui berpengaruh adalah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara salah satu metode penentu obesitas yaitu Body Mass Index (BMI) dengan kejadian gout pada masyarakat kota Malang. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan dengan metode survei menggunakan kuisioner yang diadaptasi dari WHO-ILARCOPCORD. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 2067 masyarakat kota Malang yang dipilih melalui multi stage random sampling. Penelitian ini membandingkan dua kelompok populasi yaitu populasi dengan BMI < 23 kg/m2 dan populasi dengan BMI ≥ 23 kg/m2. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan prevalensi gout di kota Malang sebanyak 0,73%, dengan sebanyak 1% dari subjek dengan BMI ≥ 23 kg/m2 (n = 1294) dan 0,3% dari subjek dengan BMI < 23 kg/m2 (n = 773) menderita gout. Hasil analisis hubungan antara BMI dengan gout menggunakan chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara kedua variabel tersebut (p = 0,053, α = 0,05) dengan nilai OR = 3,912 (CI 95% = 0,880 - 17,383). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara BMI dengan gout pada masyarakat Kota Malang yang dapat terjadi karena faktor kebiasaan diet purin dan genetik dari masyarakat tersebut serta jenis obesitas yang diduga berhubungan dengan kejadian gout adalah obesitas viseral, yang tidak dapat ditentukan berdasarkan BMI saja.