Pengaruh Ekstrak Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Perubahan Jumlah Sel Epitel Colon Tikus Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Ovariektomi
Daftar Isi:
- Menopause adalah kondisi disaat wanita sudah tidak mengalami masa menstruasi karena ovarium secara progresif telah gagal memproduksi estrogen (hipoestrogen). Pada kondisi ini, jaringan akan kehilangan ER-β yang berfungsi sebagai agen antiproliferatif. Ketika ikatan antara estrogen dan ER-β menghilang, resiko terjadinya kanker colon pada wanita menopause akan semakin meningkat. Fitoestrogen adalah derivat tanaman yang secara stuktur dan fungsional menyerupai estrogen. Kacang tunggak (Vigna unguiculata) diketahui memiliki kandungan genistein fitoestrogen yang dapat berikatan dengan ER-β sehingga dapat digunakan sebagai alternatif terapi estrogen alami. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa pemberian ekstrak kacang tunggak dapat menurunkan jumlah sel epitel colon tikus galur wistar (Rattus norvegicus) yang di overiektomi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental post test only with control group, yang menggunakan 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kontrol negatif, kontrol positif, dan 3 kelompok perlakuan diberi ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 1,25mg/kgBB/hari, 2,5mg/kgBB/hari, dan 5mg/kgBB/hari. Hasil analisis uji One Way ANOVA menunjukkan p-value sebesar 0,009 (p<0,05) sehingga terdapat pengaruh yang signifikan pada pemberian ekstrak kacang tunggak terhadap jumlah sel epitel colon. Hasil uji lanjutan LSD didapatkan hasil jumlah sel epitel menurun dengan pemberian ekstrak kacang tunggak dosis 2,5 mg/kgBB/hari dan dosis 5 mg/kgBB/hari. Penurunan jumlah sel epitel tertinggi terdapat pada pemberian ekstrak kacang tunggak dengan dosis 2,5 mg/kgBB/hari. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) pada dosis 2,5mg/kgBB/hari dapat menurunkan jumlah sel epitel colon tikus galur wistar (Rattus norvegicus) ovariektomi secara signifikan.